Investasi di Allo Bank Turun, Bukalapak Rugi Rp 1 Triliun di Q1 2023
Emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), membukukan kerugian bersih senilai Rp 1,08 triliun pada kuartal I 2023. Nilai ini berkebalikan dari capaian dari periode yang sama tahun lalu laba senilai Rp 14,6 triliun.
Hal ini turut menyebabkan Bukalapak mencatatkan rugi bersih per saham dasar Rp 9,76 dari tahun sebelumnya laba per saham dasar Rp 141,18.
Presiden Direktur Bukalapak, Teddy Oetomo menurutkan, sebagian besar kerugian mereka pada kuartal I tahun ini dipengaruhi laba investasi yang menurun. "Penurunan tersebut terutama karena di kuartal I 2022 perseroan mendapatkan laba yang substansial dari laba nilai investasi di PT Allo Bank Tbk," kata Teddy.
Pada kuartal I 2022, Bukalapak membukukan laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi senilai Rp 15,5 triliun. Namun, di kuartal I 2023 nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi turun drastis menjadi rugi Rp 783,7 miliar.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, Bukalapak mengantongi pendapatan bersih senilai Rp 1 triliun atau naik sekitar 27,8% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 787,91 miliar.
Secara rinci, pendapatan tersebut dikontribusi dari pendapatan mitra Rp 515,18 miliar, pendapatan marketplace Rp 517,02 miliar, BukaPengadaan Rp 7,90 miliar dan eliminasi yang naik menjadi Rp 34,07 miliar dari tahun sebelumnya Rp 15,30 miliar.
Perusahaan mencatatan kenaikan beban pokok pendapatan menjadi Rp 750,60 miliar dari Rp 509,52 miliar pada kuartal I 2022. Bukalapak juga memangkas beban penjualan dan pemasaran dari kuartal pertama tahun sebelumnya Rp 328,71 miliar menjadi Rp 151,57 miliar. Selain itu, beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 398,75 miliar dari Rp 1,02 triliun.
Dari sisi aset, sampai dengan periode Maret 2023, perusahaan membukukan penurunan aset menjadi Rp 26,52 triliun dari posisi Desember 2022 sebesar Rp 27,40 triliun.
Ekuitas perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp 25,48 triliun dari periode Desember tahun lalu Rp 26,49 triliun. Sedangkan, liabilitas BUKA naik menjadi Rp 941 miliar dari sebelumnya Rp 907,92 miliar.
Jumat ini, harga saham emiten yang dikendalikan Grup Emtek ini bergerak turun 2,50% ke posisi Rp 234 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 24,12 triliun. Sejak awal tahun, saham Bukalapak tergerus 10,69%.