XL Axiata Bagikan 50% Laba Sebagai Dividen dan Angkat Direktur Baru
Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan membagikan dividen sebesar 50% dari laba tahun buku 2022. Putusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan hari ini, Jumat (5/5) di Jakarta.
Chief Financial Officer XL Axiata Feiruz Ikhwan mengatakan, pemegang saham menyepakati nilai dividen per saham yang dibagikan dari tahun buku 2022 sebesar Rp 45.
"Untuk Jadwal pembagiannya akan kami announce kurang lebih 30 hari setelah pengumuman," ujar Feiruz Ikhwan dalam paparan publik.
Sebagai informasi, pada tahun 2022, XL Axiata membagikan dividen Rp 551,7 miliar atau 50% dari laba bersih tahun 2021 atau setara Rp 51 per saham.
Selain membagikan dividen, perseroan juga menyetujui perubahan susunan Direksi. Perubahan ini terkait penggantian Direktur Keuangan seiring dengan mundurnya Budi Pramantika yang digantikan oleh Feiruz Ikhwan. Sebelum bergabung kembali ke XL Axiata, Feiruz Ikhwan menjabat sebagai Chief Financial Officer dan Act CEO Smart Axiata di Kamboja.
Berikut susunan Direksi XL Axiata yang baru:
- Presiden Direktur : Dian Siswarini
- Direktur : Feiruz Ikhwan
- Direktur : Abhijit Jayant Navalekar
- Direktur : Yessie Dianty Yosetya
- Direktur : David Arcelus Oses
- Direktur : I Gede Darmayusa
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, EXCL membukukan laba bersih sebesar Rp 1,11 triliun pada 2022. Realisasi ini menyusut 13,85% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar Rp 1,28 triliun.
Sedangkan, XL membukukan pendapatan sebesar Rp 29,14 triliun sepanjang 2022. Pendapatan EXCL meningkat 8,92% secara tahunan dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 26,75 triliun.
Pertumbuhan pendapatan XL Axiata salah satunya didorong oleh total pendapatan data dan layanan digital yang mencapai Rp 26,54 triliun atau 91,09% dari total pendapatan perusahaan pada 2022.
Meski demikian, meningkatnya pendapatan XL Axiata diikuti beban perusahaan yang membengkak. Kenaikan beban perusahaan dialami oleh sejumlah pos.
Pada pos beban penyusutan terjadi kenaikan sebesar 6,15% yoy menjadi Rp10,56 triliun. Kemudian, pada pos beban interkoneksi dan beban langsung lainnya naik 87,24% yoy menjadi Rp2,87 triliun.
Selanjutnya, pada pos beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik tipis 1,98% yoy ke Rp 2,61 triliun. Adapum, beban umum dan administrasi naik 18,12% yoy menjadi Rp352,69 miliar.
Dengan naiknya berbagai pos tersebut, EXCL mencatatkan total beban sebesar Rp 25,12 triliun. Realisasi ini meningkat 10,41% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 22,76 triliun.