Wika Beton Bagi Dividen 20%
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Wijaya Karya Beton Tbk atau Wika Beton merestui pembagian dividen tunai Rp 32,68 miliar untuk tahun buku 2022. Nilai tersebut setara 20% dari laba bersih Rp 162,92 miliar.
Sekretaris Perusahaan Wika Beton Dedi Indra mengatakan, dividen per saham yang akan didapatkan pemegang saham yakni Rp 3,75 per lembarnya.
"Lalu sisanya 80% dari laba bersih atau senilai Rp 130,23 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya," katanya dalam keterangan resmi dikutip Rabu (10/5).
Rapat juga mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Harum Akhmad Zuhdi sebagai komisaris Utama, Dadan Tri Yudianto sebagai komisaris independen, Harno Trimadi sebagai komisaris, serta Sidiq Purnomo sebagai direktur teknik dan produksi.
Kemudian mengangkat Hermawan Dhewayanto sebagai komisaris utama, Miftachul Munir sebagai komisaris, Nita Prihutaminingrum sebagai komisaris independen, dan Verly Widiantoro sebagai direktur teknik dan produksi.
Sehingga susunan dewan komisaris Wika Beton berubah menjadi:
- Komisaris Utama : Hermawan Dhewayanto
- Komisaris : R. Permadi Mulajaya
- Komisaris : Miftachul Munir
- Komisaris Independen : Nita Prihutaminingrum
- Komisaris Independen : Priyo Suprobo
Sementara susunan direksi Wika Beton sebagai berikut:
- Direktur Utama : Kuntjara
- Direktur Pemasaran dan Pengembangan : Rija Judaswara
- Direktur Operasi dan SCM : Taufik Dwi Wibowo
- Direktur Keuangan, HC dan Manajemen Risiko : Ahmad Fadli Kartajaya
- Direktur Teknik dan Produksi : Verly Widiantoro
Secara kinerja perusahaan dengan kode emiten WTON ini pada tahun 2022 mencatatkan perolehan kontrak baru Rp 7,01 triliun dengan pendapatan usaha Rp 6 triliun, serta laba bersih Rp 171,06 miliar. Angka laba bersih ini meningkat 110% dari laba bersih tahun 2021 lalu sebesar Rp 81,43 miliar.
Sementara itu di tahun 2023, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA ini menargetkan kontrak sebesar Rp 8,66 triliun, pendapatan Rp 7,61 triliun, dan laba bersih Rp 225,84 miliar.
"Target tahun 2023 ini dapat ditinjau lebih lanjut berdasarkan perkembangan kondisi ekonomi sepanjang tahun," ujar Dedi.