Garuda Indonesia Bidik Pendapatan Terbang hingga 87% di Tahun Ini
Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk menargetkan pendapatan operasional bisa tumbuh 84% hingga 87% sepanjang tahun 2023. Optimisme perseroan didukung oleh industri yang mengalami pemulihan sejak pandemi.
Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, emiten dengan kode saham GIAA tersebut dikatakan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra akan didukung oleh penguatan landasan kinerja.
“Pertumbuhan tersebut melalui fundamental pendapatan usaha yang semakin sehat, khususnya setelah berbagai upaya restrukturisasi menyeluruh yang dilakukan pada tahun 2022,” ujar Irfan dikutip Rabu (31/5).
Selain itu, Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan capaian rasio revenue per aircraft hingga 11,3% menjadi US$ 26,1 juta di tahun 2022, dibandingkan dengan rasio tahun 2019 sebesar US$ 23,4 juta.
"Pertumbuhan kinerja tentunya akan terus kami lakukan di tahun 2023 secara terukur dan proporsional. Caranya dengan memaksimalkan profitabilitas dan peningkatan alat produksi yang turut diselaraskan dengan upaya diversifikasi dan peningkatan layanan penerbangan full service,” ujar Irfan.
Lebih lanjut sejalan dengan pertumbuhan kinerja positif yang dicatatkan oleh perusahaan sejak awal tahun 2023, Garuda Indonesia memperkirakan adanya tren kenaikan jumlah penumpang hingga 36,4% di kuartal tiga 2023 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 lalu. Estimasi angkutan penumpang Garuda Indonesia sampai dengan kuartal tiga diperkirakan akan melampaui capaian angkutan penumpang sepanjang tahun 2022.
“Optimisme kinerja Garuda Indonesia di tahun 2023 turut terepresentasikan melalui EBITDA perseroan yang mencatatkan pertumbuhan pada akhir kuartal pertama menjadi US$ 71 juta, serta posisi arus kas yang positif,” jelas Irfan.
Tambah Armada
Irfan menambahkan, perseroan akan menambah lima pesawat berbadan sempit jenis Boeing 737-800 NG. Penambahan armada ini akan dilakukan secara bertahap sepanjang 2023.
Secara rinci, Irfan mengatakan pada tahap awal, sebanyak dua pesawat dijadwalkan akan diterima oleh Garuda Indonesia pada awal kuartal tiga 2023. Sementara untuk pengiriman tiga pesawat lainnya diharapkan dapat diterima pada kuartal empat 2023 mendatang.
Dengan demikian, pada akhir 2023 jumlah armada Garuda Indonesia yang beroperasi ditargetkan sebanyak 63 unit pesawat.
“Armada ini akan mendukung berbagai langkah operasional penerbangan, termasuk dalam strategi pengembangan jaringan beberapa rute penerbangan yang menjadi preferensi masyarakat,” kata Irfan.