Pelayaran Kurnia Patok Harga IPO Rp 146 dan Maxindo Rp 100 per Saham
Dua calon emiten di Bursa Efek Indonesia atau BEI, PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk dan PT Maxindo Karya Anugerah Tbk lewati masa penawaran awal dalam proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham.
Mengutip laman e-IPO Selasa (6/6), kini dalam masa penawaran umum, Pelayaran Kurnia mematok harga IPO Rp 146 dan Maxindo di Rp 100 per saham.
Pelayaran Kurnia yang merupakan calon emiten angkutan laut dengan kode KLAS ini menetapkan harga IPO di batas atas. Adapun harga penawarannya ada di kisaran Rp 140-146 per saham.
Pelayaran Kurnia melepas saham sebanyak-banyaknya 540 juta lembar atau setara 24,9% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Alhasil dari aksi korporasi ini, perseroan akan meraih dana segar Rp 78,8 miliar.
Sedangkan produsen makanan ringan dengan kode saham MAXI menetapkan harga IPO di batas bawah. Adapun Maxindo memasang harga penawaran di rentang Rp 100-150 per saham.
Perseroan menggelar IPO saham sebanyak-banyaknya 1 miliar saham atau setara 10,4%. Dari aksi korporasi ini, perseroan meraih dana Rp 100 miliar.
PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk
Untuk Pelayaran Kurnia Lautan Semesta, mayoritas dana IPO rencananya akan digunakan sekitar 66,6% untuk pembelian masing-masing empat set armada kapal tunda dan tongkang. Pertimbangan perseroan memakai dana hasil penawaran umum untuk pembelian armada kapal tunda dan tongkang dikarenakan dengan armada kapal yang ada saat ini, tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang ada.
Selain itu, perseroan belum melakukan perjanjian apapun dengan pihak ketiga dalam hal ini adalah lembaga perbankan yaitu PT Bank China Construction Indonesia Tbk (CBBI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) atas rencana pembiayaan untuk penambahan armada. Lalu 14,6% akan digunakan oleh perseroan untuk penyetoran modal kepada anak usaha, yaitu PT Karya Cipta Lahanindo (KCL).
KCL merupakan anak usaha perseroan yang bergerak di bidang penggalian kuarsa sejak tahun 2018. Di mana dari jumlah tersebut, antara lain sekitar 2,7% untuk melakukan renovasi dermaga dan infrastruktur, serta 11,9% untuk pembelian mesin cuci pasir dan pemurnian.
Kemudian sekitar 18,7% dari sisa dana IPO untuk modal kerja. Di mana dari persentase tersebut 10,7% untuk biaya perawatan kapal, 4% untuk biaya bahan bakar, 2,8% untuk biaya suku cadang kapal, dan 1,3% untuk biaya sandar.
Setelah IPO, perseroan berencana untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih. Pembagian dividen dimulai dari tahun buku 2023.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Panin Sekuritas.
Berikut jadwal IPO PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk :
- Tanggal Efektif : 31 Mei 2023
- Tanggal Masa Penawaran Umum : 6–8 Juni 2023
- Tanggal Penjatahan : 8 Juni 2023
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 9 Juni 2023
- Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 12 Juni 2023
Terkait kinerja keuangan, per 30 November 2022 Pelayaran Kurnia Lautan Semesta mencatatkan pendapatan usaha Rp 179,4 miliar, naik 25,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 143,1 miliar. Sementara laba tahun berjalan setelah pajak Rp 28,9 miliar atau melesat 293,4% dari sebelumnya Rp 7,3 miliar.
Pelayaran Kurnia Lautan Semesta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran angkutan laut dalam negeri untuk barang umum, aktivitas perusahaan holding, aktivitas konsultasi manajemen lainnya, dan investasi.
Perseroan melayani pengangkutan barang komoditas seperti pasir kuarsa, nikel, dan sebagainya. Perseroan melalui perusahaan anak juga memiliki kegiatan usaha penggalian kuarsa, penjualan kaca lembaran, penyewaan alat berat, dan penyewaan dump truck untuk mendukung kegiatan operasional pertambangan.
PT Maxindo Karya Anugerah Tbk
Selain IPO, Maxindo Karya Anugerah juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1 miliar waran seri I. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan. Setiap pemegang 1 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 1 waran seri I.
Di mana setiap pemegang 1 waran seri I bisa menebus 1 saham dengan harga pelaksanaan Rp 100. Total dana dari waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 100 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Adapun modal kerja yang dimaksud adalah terkait dengan pembayaran untuk pembelian bahan baku baik bahan baku langsung maupun bahan baku pembantu, upah tenaga kerja, biaya penjualan dan pemasaran, biaya perawatan dan utilitas, serta biaya untuk keperluan kantor.
Sedangkan seluruh dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, akan digunakan juga untuk modal kerja perseroan.
Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen kas sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. Sesuai dengan kebijakan dividen perseroan, maka manajemen merencanakan pembayaran dividen kas sebanyak-banyaknya 50% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 yang akan dibagikan pada tahun 2024.
Berikut jadwal IPO dan Waran PT Maxindo Karya Anugerah Tbk :
- Tanggal Efektif : 31 Mei 2023
- Masa Penawaran Umum : 6 - 8 Juni 2023
- Tanggal Penjatahan : 8 Juni 2023
- Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik : 9 Juni 2023
- Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I : 12 Juni 2023
- Awal Perdagangan Waran Seri I : 12 Juni 2023
- Akhir Perdagangan Waran Seri I
- Pasar Reguler & Negosiasi : 5 Juni 2025
- Pasar Tunai : 9 Juni 2025
- Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 11 Desember 2023
- Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 10 Juni 2025
- Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 10 Juni 2025
Terkait kinerja, laba bersih perseroan per 31 Oktober 2022 adalah sebesar Rp 516,2 juta atau anjlok 95,3% dari periode yang sama tahun lalu Rp 10,9 miliar. Hal ini terutama dikarenakan penurunan penjualan akibat terganggunya sistem logistik.
PT Maxindo Karya Anugerah Tbk adalah produsen makanan ringan yang berdomisili di Bogor, Jawa Barat. Perusahaan bergerak di bidang makanan ringan berbahan dasar umbi-umbian tropis untuk tujuan ekspor seperti Amerika, Eropa, Australia, dan Cina. Produk perseroan pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1977, dimulai sebagai perusahaan bisnis rumahan di wilayah Bogor.