Reliance Proyeksi Laba Amar Bank Naik Rata-rata 45,7% di 2023-2025
Bank digital PT Bank Amar Indonesia Tbk atau Amar Bank diprediksi akan mencapai profitabilitas di tahun 2023. Beban bunga yang rendah menurut Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim bisa berkontribusi untuk mempertahankan pendapatan bunga bersih yang lebih tinggi.
Selain itu, ia berharap emiten dengan kode saham AMAR ini dapat mempertahankan pendapatan bunga bersih dua digit di tahun-tahun mendatang, terutama didorong oleh pinjaman UMKM melalui aplikasi Tunaiku dan kolaborasi dengan Investree.
“Oleh karena itu, kami memproyeksikan tingkat rata-rata pertumbuhan per tahun untuk laba bersih sebesar 45,7% dari tahun 2023 hingga 2025,” tulisnya dalam riset, Selasa (13/6).
Lukman merekomendasikan peringkat beli dengan target harga Rp 418 per saham. Pendekatan penilaiannya didasarkan pada model penilaian pendapatan residual.
“Kami mengharapkan pertumbuhan moderat dalam penyaluran pinjaman AMAR, memproyeksikan 18,2% secara tahunan di 2023. Ini mengikuti penetrasi perbankan digital dan ekosistem AMAR dengan Investree dan potensi lain yang menginjakkan kaki di UMKM dan konsumen ritel,” tulisnya.
Namun ada risiko utama yang perlu diwaspadai seperti perubahan peraturan, penurunan ekonomi makro, dan pertumbuhan basis pelanggan yang lebih lambat dari yang diharapkan. Serta kurangnya kesadaran teknologi dan biaya provisi lebih tinggi dari yang diharapkan.
Dalam risetnya, Lukman menjelaskan, Amar Bank telah melaporkan kinerja yang baik pada kuartal pertama 2023 dengan laba bersih Rp 34,4 miliar. Angka itu menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar Rp 8,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut Reliance, platform pinjaman digital AMAR, Tunaiku, telah berperan penting dalam mendorong pertumbuhan pinjaman, memberikan kontribusi 71,7% terhadap total pinjaman pada kuartal pertama tahun 2023.
Reliance memproyeksikan pertumbuhan pinjaman sebesar 18,2% pada tahun 2023, terutama didorong dengan potensi Tunaiku dan kolaborasi dengan Investree.
Reliance menilai, AMAR telah menunjukkan perbaikan dalam kualitas aset, dengan penurunan rasio kredit bermasalah yang turun menjadi 1,8% pada kuartal pertama dibandingkan dengan 2,3% pada periode yang sama tahun lalu. AMAR juga memperkuat posisi modalnya melalui rights issue pada akhir 2022.
