TransJakarta Turunkan Target Pengadaan Bus Listrik 2023 Jadi 100 Unit
PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta menargetkan pengadaan 100 unit bus listrik pada 2023. Jumlah tersebut turun dari target yang ditetapkan pada akhir 2022 sebesar 190 unit.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan penyesuaian tersebut dilakukan untuk mencegah pengeluaran perusahaan lebih besar dari pendapatan.
"Kita selalu menyesuaikan dengan target, jangan sampai besar pasak daripada tiang" ujar Syafrin saat ditemui awak media, di Kantor Studio TVone, Jakarta, Selasa (13/6).
Syafrin menuturkan, oengadaan 100 unit bus listrik TransJakarta tersebut sudah bisa direalisasikan paling lambat triwulan IV-2023. Saat ini, tercatat sudah ada tiga operator yang menandatangani kontrak untuk memberikan tambahan 70 bus listrik yaitu PT Mayasari Bakti, PT Bianglala, dan Perum PPD yang baru saja merger dengan Damri.
"Tiga operator ini kita harapkan akan segera merealisasikan bus listrik itu, paling lambat di triwulan keempat," kata Syafrin.
Tempuh Jarak 2 Juta Kilometer
Direktur Utama TransJakarta, Welfizon Yuza, mengatakan saat ini bus listrik TransJakarta yang sudah beroperasi sebanyak 30 unit. Jumlah armada bus listrik TransJakarta ditargetkan mencapai 50% pada 2027 dan 100% pada 2023.
"Sejauh ini pengadaannya masih sesuai target," ujarnya.
Sementara itu, Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Anindya Bakrie, menuturkan 30 bus listrik TransJakarta itu sudah menempuh jarak lebih dari 2 juta km selama 14 bulan. Sebagai informasi, 30 bus listrik yang digunakan TransJakarta saat ini diluncurkan oleh VKTR yang merupakan anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk.
Anindya mengatakan, penggunaan bus listrik sepanjang 2 juta km tersebut bisa mencegah 5,5 juga karbon dioksida. Hal itu setara dengan menanam 250.000 pohon setiap tahun.
“Ketika saya cek, 2 juta kilometer itu ternyata lumayan jauh. Menurut teman-teman di luar negeri capaian ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Melalui laporan keuangannya, Transjakarta menyebut laba bersih tahun berjalan Transjakarta mencapai Rp 270 miliar pada 2021. Angka ini menurun dari 2020 yang bisa menorehkan laba bersih sebesar Rp 378 miliar.