Beban Turun, Laba Kimia Farma Berpotensi Melesat

Lona Olavia
14 Juni 2023, 16:26
Beban Turun, Laba Kimia Farma Berpotensi Melesat
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Petugas melayani pembeli masker dan aseptick gel di apotek kimia farma, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020).

PT Kimia Farma Tbk kian menggenjot berbagai strategi untuk mengejar perolehan laba di tahun 2023. Emiten farmasi BUMN tersebut diketahui menargetkan laba bersih sebesar Rp 130 miliar atau berbanding terbalik dari capaian tahun lalu yang rugi Rp 170 miliar.

Analis Henan Putihrai Jono Syafei mengatakan, prospek Kimia Farma akan didorong oleh perbaikan dari lini kinerja keuangannya. Apalagi utang emiten farmasi dengan kode saham KAEF tersebut yang selama ini menjadi momok bagi kinerja perseroan terus berkurang.

Tercatat pada kuartal pertama 2023 utang atau liabilitas perseroan secara total mengalami penurunan menjadi Rp 10,59 triliun dari akhir tahun 2022 yang sebesar Rp 11,01 triliun. Di mana utang jangka pendek pada periode tersebut tercatat menurun menjadi Rp 7,67 triliun dari sebelumnya Rp 8,03 triliun. Begitupun dengan utang jangka panjang yang turun dari Rp 2,98 menjadi Rp 2,91 triliun.

“Kalau melihat kinerja kuartal pertama 2023 dengan utang yang berkurang juga tentu target laba Rp 130 miliar dapat tercapai,” katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (14/6).

Apalagi menurut Jono, kebutuhan farmasi dan pelayanan kesehatan akan selalu ada. Perseroan juga merupakan pemain di industri kesehatan dari hulu hingga ke hilir seperti produksi obat, distribusi dan juga memiliki bisnis klinik.

Kimia Farma diketahui memang sedang berupaya untuk menurunkan beban usahanya dari tahun lalu. Hal itu nampak dari kinerja di 2022. Tahun lalu KAEF berhasil menurunkan beban usaha sebesar 5,41% atau Rp 189 miliar dibandingkan tahun 2021. Efisiensi beban usaha dilakukan melalui optimalisasi biaya distribusi untuk seluruh produk. 

Di samping itu, KAEF mengupayakan penurunan beban keuangan sebesar 14,21% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ditopang dengan dukungan perbankan melalui penurunan suku bunga dan kredit investasi, serta refinancing.

Sementara itu Direktur Keuangan Kimia Farma Lina Sari mengatakan, peningkatan laba perseroan di 2023 tersebut seiring kenaikan penjualan yang ditargetkan mencapai Rp 11,6 triliun pada tahun ini. Target tersebut meningkat 20,8% dari penjualan sepanjang tahun 2022 sebesar Rp 9,6 triliun.

Lina mengatakan, untuk menopang target kinerja BUMN sektor farmasi itu, manajemen Kimia Farma telah mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 1,2 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...