Wamen Tiko Siapkan Tiga Strategi Benahi Dapen BUMN Bermasalah

Patricia Yashinta Desy Abigail
19 Juni 2023, 18:09
Wamen Tiko Siapkan Tiga Strategi Benahi Dapen BUMN Bermasalah
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyiapkan sejumlah strategi membenahi dapen BUMN yang bermasalah.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengkaji lebih lanjut mengenai strategi investasi perusahaan dana pensiun pelat merah agar bisa memaksimalkan fungsinya. Hal ini mengingat, terdapat sejumlah dana pensiun BUMN yang bermasalah bahkan terindikasi kasus korupsi. 

Wakil BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau akrab disapa Tiko menyebut ada beberapa parameter yang saat ini sedang diperhatikan. Pertama, Rasio Kecukupan Dana (RKD) yang menunjukkan kemapuan perusahaan dalam mengelola liabilitasnya. 

Dia menyebut ada hampir 22 perusahaan yang memiliki RKD di bawah 100%, padaham minimal 100%. Menurutnya, ini merupakkan suatu tanda perusahaan yang terlambat menyetor sebab saat perusahaan dapen kekurangan dana pendirinya wajib melakukan tambahan setoran.

"Ini memastikan bahwa perusahaan dapen mempunyai dana yang cukup untuk dikembangkan untuk membayar future liabilities kepada para pensiunan," kata Tiko dalam wawancaranya dengan CNBC Indonesia TV,  dikutip Senin (19/6).

Parameter kedua dari sisi imbal hasil (yield) investasi. Tiko menyebut, ada empat 4 perusahaan dana pensiun yang imbal hasilnya di bawah 4%. Jika dapen BUMN menempatkan investasinya di deposito dan Surat Berharga Negara (SBN) saja, menurutnya, minimum imbal hasilnya mencapai 5%.

"Ini kenapa yield-nya ada yang 1,4%, ada yang 0,9%, ada yang 0,1% nah ini yang kami lihat. Kami belum mau mengumumkan nama-namanya karena dalam proses investigasi," katanya.

Tiko akan melihat apakah kecilnya yield karena salah kelola investasi atau memang ada penyelewengan. Sementara, dapen Pelindo memiliki yield hanya 1,4% karena ada penyelewenagan.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...