Suku Bunga Acuan BI Bertahan, Penyaluran Kredit Bank Bjb Optimal

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
29 Juni 2023, 18:39
Kebijakan suku bunga acuan BI membantu perbankan dan juga bank bjb dalam mengelola biaya dana secara lebih efisien, sehingga penyaluran kredit lebih optimal.
bank bjb
Kebijakan suku bunga acuan BI membantu perbankan dan juga bank bjb dalam mengelola biaya dana secara lebih efisien, sehingga penyaluran kredit lebih optimal.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) meyakini keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di angka 5,75 persen merupakan upaya mendorong pemulihan ekonomi sekaligus membantu industri perbankan.

Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan, keputusan BI mempertahankan suku bunga tentu sudah mempertimbangkan berbagai hal. Termasuk keselarasannya terhadap upaya memacu pemulihan ekonomi di tengah mulai terkendalinya inflasi.

“Kebijakan (suku bunga) tersebut membantu perbankan dan juga bank bjb dalam mengelola biaya dana dengan lebih efisien sehingga penyaluran kredit bisa lebih optimal," katanya dalam siaran pers, Kamis (29/6). Kredit dan pembiayaan bank bjb hingga triwulan I 2023 (year on year) tumbuh 10,8 persen, menjadi Rp116,45 triliun. Pertumbuhan ini berlaku di seluruh segmen kredit, baik konsumer maupun dari segmen bisnis.

Pertumbuhan kredit bank bjb secara keseluruhan pada 2023 diproyeksikan mencapai 10,4 persen year on year. Artinya, bergerak positif meskipun tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022. Sikap optimis perseroan salah satunya didorong kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan keputusan lembaganya mempertahankan suku bunga acuan konsisten. Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Juni 2023, yang mana BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dipertahankan sebesar 5,75 persen, suku bunga deposit facility sebesar 5,00 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 6,50 persen.

Keputusan mempertahankan BI7DRR itu konsisten dengan kebijakan moneter untuk memastikan inflasi terkendali di kisaran 3,0±1 persen pada sisa tahun ini.

Fokus kebijakan diarahkan kepada penguatan stabilisasi nilai rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.

Keputusan BI telah mempertimbangkan berbagai faktor di dalam dan luar negeri.Contohnya, ketidakpastian perekonomian global yang kembali meningkat dengan kecenderungan risiko pertumbuhan melambat dan kebijakan suku bunga moneter di negara maju yang lebih tinggi. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan sebesar 2,7 persen secara tahunan dengan risiko perlambatan terutama di Amerika Serikat dan Cina.

Sementara di dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik didukung permintaan domestik dan kinerja ekspor. Nilai tukar rupiah juga terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh BI. Inflasi menurun ke dalam sasaran tiga persen lebih cepat dari perkiraan pemerintah.

"Penurunan inflasi terjadi di semua kelompok. Inflasi inti Mei 2023 tercatat 2,66 persen secara tahunan, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,83 persen," kata Perry.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...