Terapkan Upaya Ini, Kinerja Keuangan Bayan Resources Bisa Tambah Besar
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memulai transisi energi bersih dalam operasional dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Transisi itu dilakukan dengan melakukan penandatangan kerja sama dengan PT Metis Solar Energi dan PT Power Kariangau Kalimantan pada 28 Juni 2023.
Nilai transaksi atas dua kerja sama tersebut adalah sebesar US$ 5,95 juta atau Rp 89,7 miliar dengan asumsi kurs Rp 15.079 per dolar AS.
Setelah rencana transaksi menjadi efektif, Bayan Resources dapat melakukan efisiensi selama 20 tahun dengan estimasi sebesar US$ 27,23 ribu per bulan atau sebesar USD 326,74 ribu per tahun, setara Rp 5 miliar.
“Perseroan mengharapkan rencana transaksi dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan konsolidasian perseroan pada masa yang akan datang,” kata Direktur Bayan Resources Russel John Neil dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Kamis (6/7).
Secara rinci, perseroan dan PT Metis Solar Energi telah menandatangani perjanjian sewa pembangkit di mana perseroan merencanakan untuk melakukan sewa PLTS dengan kapasitas sebesar 1.497 kilowatt peak (kWp) yang terletak di Senyiur, Kalimantan Timur.
Kerja sama itu untuk jangka waktu selama 20 tahun dengan nilai transaksi sebesar US$ 14.700 per bulan dan komitemen konsumsi PLTS sebesar 105.000 kilowatt hour (kWh) per bulan atau sebesar US$ 0,14 per kWh.
Pada tanggal yang sama, Bayan Resources dan PT Power Kariangau Kalimantan menandatangani perjanjian pengoperasian dan pemeliharaan PLTS. Kerja sama juga berlaku untuk jangka waktu selama 20 tahun dengan satuan tarif biaya layanan sebesar Rp 2.128 per kWh dengan nilai tukar yang telah disepakati sebesar Rp 15.200 per dolar AS atau setara dengan US$ 0,14 per kWh.
Pemerintah telah berkomitmen untuk melakukan diversikasi sumber energi pembangkit listrik, antara lain dengan adanya potensi pengembangan sumber energi yang ramah lingkungan atau energi bersih.
PLTS merupakan industri energi terbarukan dengan memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan listrik sehingga memberikan efek hemat energi. PLTS memberikan efisiensi yang lebih tinggi, tidak menyebabkan polusi suara, tidak berpolusi, tidak mengkonsumsi bahan bakar, dan perawatan yang mudah.
Sementara perseroan pada 31 Desember 2022 dalam menjalankan kegiatan usahanya membutuhkan sekitar 177.000 kWh listrik per bulan dengan menggunakan 16 generator diesel "Cummins”.
Masing-masing dengan kapasitas 10 x 800 kilowatt dan generator diesel "CAT” dengan kapasitas 6 x 800 kilowatt. Generator tersebut beroperasi selama 24 jam dengan biaya sebesar US$ 0,29 per kWh.
"Selanjutnya dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pencapaian target bauran energi baru terbarukan pada 2050 sekaligus dalam rangka melakukan efisiensi biaya, perseroan berencana mengganti generator menjadi PLTS," kata Russel.