Dikabarkan Jual Finnet, Saham Telkom Berpotensi Tembus Rp 5.500
PT Mandiri Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 5.500 per lembar.
Rekomendasi tersebut didasarkan oleh pertimbangan Telkom untuk menjual saham unit bisnis financial technology di bawah Telkom Metra, Finnet Indonesia dengan kisaran harga US$ 100 juta hingga US$ 150 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per dolar AS).
Mandiri Sekuritas melihat transaksi ini menjadi sentimen positif bagi pemegang saham. Karena dapat menyambut investor strategis yang akan membantu Finnet Indonesia untuk lebih memanfaatkan ekosistem Telkom yang kuat, mempercepat pertumbuhan bisnis, dan meningkatkan marjin bisnis.
Telkom Indonesia memiliki 60% saham Finnet melalui Telkom Metra. Telkom Metra sendiri dimiliki 100% oleh Telkom Indonesia. Sedangkan sisanya dimiliki oleh Mekar Prana Indah, anak perusahaan dari yayasan kesejahteraan pegawai Bank Indonesia.
Melansir Bloomberg dikutip Jumat (14/7), penjualan saham dinilai mampu menarik minat dari dana investasi dan beberapa perusahaan untuk masuk.
Finnet Indonesia didirikan pada tanggal 31 Desember 2005. Finnet adalah administrator e-Payment yang memiliki tiga portofolio produk yaitu agregator pembayaran tagihan, pengalihan pembayaran tagihan, dan solusi pembayaran online.
Finnet memiliki berbagai lisensi dari Bank Indonesia seperti transfer dana, payment gateway, e-money, debit acquirer, dan QRIS.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk terhubung antara lain dengan 90 bank, 100 ribu outlet, 800 pedagang online, dan perusahaan pengiriman uang di tujuh negara.
Finnet membukukan pendapatan CAGR 14,8% pada 2016-2021 dan berhasil membukukan pendapatan Rp 17,7 triliun pada 2021.
Selain itu, Finnet membukukan EBITDA Rp 230 miliar dan laba bersih Rp 111 miliar pada 2021. Angka tersebut membuat Finnet menjadi penyumbang pendapatan tertinggi bagi Telkom Metra. Finnet juga membukukan lebih dari 1 miliar transaksi di seluruh solusi pembayaran pada tahun 2021.
Mandiri Sekuritas memperkirakan potensi transaksi ini akan menghasilkan 0,3x valuasi price to sales, menggunakan angka pendapatan pada tahun 2021 dan dengan asumsi Telkom Indonesia mempertahankan saham minoritas di Finnet.
“Kami juga memperkirakan potensi transaksi ini bernilai Rp 4.200 sampai Rp 6.300 per transaksi diproses, menggunakan total transaksi yang diproses pada tahun 2021,” tulis Analis Mandiri Sekuritas Henry Tedja dalam risetnya.
Potensi transaksi ini dapat menguntungkan Telkom untuk lebih mengembangkan bisnis Finnet, selain dari potensi keuntungan satu kali. Karena investor strategis baru dapat membawa keahlian dan pengetahuan industri dalam operasi layanan keuangan.
Keahlian ini dapat membentuk kombinasi yang kuat dengan ekosistem Telkom yang masif untuk meningkatkan jumlah dan nilai transaksi Finnet, yang pada gilirannya akan meningkatkan tingkat pertumbuhan dan nilai pemegang saham.
“Transaksi ini juga merupakan wujud pelaksanaan program 5 langkah berani Telkom, menurut pandangan kami,” tulis Henry.
Melihat pergerakan saham TLKM hingga pukul 14.00 hari ini, Jumat (14/7) saham berada dalam zona hijau dengan kenaikan 0,77% ke level Rp 3,950 per saham. Volume perdagangan mencapai 26,2 juta dengan nilai transaksi Rp 103,1 miliar, dan frekuensi 5.613 kali.
Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 391,3 triliun. Secara year to date, saham Telkom Indonesia sudah meningkat 5,33%.