Mitratel Sudah Realisasikan Dana Hasil IPO Rp 15,3 Triliun
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel menginformasikan bahwa perseroan sudah merealisasikan dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham sebesar Rp 15,3 triliun. Jumlah tersebut hingga Juni 2023.
Adapun perusahaan mengantongi dana IPO seluruhnya Rp 18,5 triliun. Jumlah hasil penawaran sebelum dikurangi biaya penawaran umum Rp 18,8 triliun.
Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang bergerak di bidang menara telekomunikasi ini menggelar IPO pada 22 November 2021. Perseroan melepas 22,9 miliar saham ke publik atau 27,6% dengan harga pelaksanaan Rp 800 per saham.
Direktur Investasi dan Sekretaris Perusahaan Mitratel Hendra Purnama mengatakan, sekitar 90% akan digunakan untuk belanja modal perseroan dan anak perusahaan perseroan. Hal ini tanpa menentukan batasan nilai anorganik dan organik.
"Sisanya akan digunakan untuk kebutuhan perseroan seperti peningkatan sistem teknologi informasi dan program pengembangan yang berkualitas untuk menara telekomunikasi perseroan," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (17/7).
Adapun rencana penggunaan dana yaitu untuk belanja modal anorganik senilai Rp 16,6 triliun, modal kerja Rp 1,8 triliun, total yang direncanakan Rp 18,5 triliun.
Namun perusahaan merealisasikan lebih rendah dari nilai perencanaan penggunaan dana. Rinciannya realisasi belanja modal anorganik Rp 13,5 triliun ditambah dengan modal kerja Rp 1,8 triliun. Alhasil perusahaan baru menggunakan Rp 15,3 triliun.
Dari total dana hasil penawaran umum, setelah dikurangi realisasi penggunaan dana, maka sisa dana hasil penawaran IPO Mitratel yaitu Rp 3,1 triliun.
Pada penutupan perdagangan sesi I Senin (17/7) harga saham MTEL turun 0,7% ke level Rp 66o. Pada awal perdagangan sahamnya berada di zona hijau dengan menyentuh Rp 675 per saham sebagai level tertinggi. Namun saham MTEL sempat terkoreksi dengan menyentuh Rp 660 per saham sebagai level terendah.
Nilai transaksi mencapai Rp 9,2 miliar dan kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 55,5 triliun.