Laba Naik 131,4% di Kuartal I, RMKO Patok Harga IPO Rp 450 per Saham
Kontraktor tambang PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk menetapkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Rp 450 per saham. Harga tersebut merupakan batas atas dari saat penawaran awal (bookbuilding) di kisaran Rp 350-450 per saham.
Emiten dengan kode saham RMKO ini akan melepas sebanyak-banyaknya 250 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan demikian melalui aksi korporasi ini, perusahaan afiliasi dari PT RMK Energy Tbk (RMKE) yang bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan dan jasa penyewaan alat-alat berat ini akan meraih dana sebanyak-banyaknya Rp 112,5 miliar.
Dalam prospektus terbarunya disebutkan bahwa masa penawaran umum berlangsung pada 25-27 Juli dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Juli. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia.
Dana yang diperoleh dari IPO saham seluruhnya akan digunakan RMKO untuk modal kerja. Dalam hal ini guna mendukung kegiatan usaha berupa pembelian bahan bakar untuk kegiatan operasi alat-alat berat, pelumas, pembelian suku cadang alat-alat berat, dan pemeliharaan alat berat. Serta kendaraan dan mesin yang dimiliki oleh perseroan.
Pemegang saham RMKO sebelum IPO terdiri dari PT RMK Investama 99,998% dan Vincent Saputra 0,002%. Ultimate beneficial ownership dan pengendali dari perseroan adalah Tony Saputra. Di RMKE sebanyak 76,8% sahamnya juga dipegang oleh RMK Investama dan penerima manfaat akhirnya adalah Tony Saputra.
Terkait kinerja, RMKO mencatatkan pertumbuhan positif pada kinerja kuartal pertama 2023. Hingga Maret 2023, perseroan meningkatkan pendapatan usaha 110,4% secara tahunan menjadi Rp 69 miliar. Kontribusi pendapatan usaha dari jasa pertambangan dan sewa masing-masing sebesar 74,1% dan 25,9%.
Pendapatan jasa penambangan dan sewa alat berat tumbuh signifikan masing-masing sebesar 62,2% dan 1.305,6% seiring dengan peningkatan produksi tambang in house RMKE sejak mulai beroperasi pada Februari tahun 2022. Perseroan juga bisa meningkatkan laba bersih sebesar 131,4% menjadi Rp 11,5 miliar.
Pada tahun ini perseroan melakukan investasi yang besar pada alat-alat berat pertambangan yang dibiayai sebagian besar melalui aktifitas pendanaan. Hingga Maret 2023, Perseroan memiliki utang finansial sebesar Rp 170,9 miliar atau meningkat sebesar 152,5%. Utang tersebut terdiri dari 29,4% utang jangka pendek dan 70,6% utang jangka panjang.
Peningkatan utang finansial tersebut digunakan untuk investasi alat–alat berat sehingga total aset perseroan meningkat sebesar 49,9% pada akhir Maret 2023.
Pada fase investasi ini, perseroan menyebutkan bahwa rasio utang dijaga tidak melebihi 2,5 kali.
“Harapannya dengan IPO RMKO dapat menjalankan operasionalnya dengan baik dan meningkatkan laba dan secara pararel meningkatkan ekuitas perseroan, serta menjaga rasio keuangan dengan baik,” tulis manajemen dalam keterangan resminya, Selasa (25/7).
Seiring dengan peningkatan laba usaha perseroan juga dapat meningkatkan modal usaha yang pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp 128 miliar atau meningkat sebesar 9,8%. Dengan penawaran umum perdana tahun ini, perseroan diharapkan dapat meningkatkan struktur permodalan.