Laba Tembus Rp 1 Triliun, AKRA Bagi Dividen Interim Rp 986,8 Miliar

Lona Olavia
26 Juli 2023, 19:55
Laba Tembus Rp 1 Triliun, AKRA Bagi Dividen Interim Rp 986,8 Miliar
KATADATA | Arief Kamaludin
Antrean truk pengangkut batu dalam proses konstruksi kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.

Emiten penyalur bahan bakar minyak, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 1,03 triliun di semester I 2023. Jumlah tersebut naik 8% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 955 miliar.

“Pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan dari segmen bisnis perdagangan dan distribusi yang tetap mampu bertumbuh di tengah disrupsi rantai pasok global. Laba juga dikontribusi dari penjualan tanah yang lebih tinggi di KEK JIIPE Gresik,” kata Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo dalam keterangan resmi, Rabu (26/7).

Raihan laba dicapai di tengah penurunan pendapatan yang hanya Rp 19,85 triliun. “Pendapatan lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya karena harga jual yang lebih rendah sejalan dengan penurunan harga minyak bumi dan bahan kimia,” ujarnya.

Segmen lahan industri mencatatkan pendapatan sebesar Rp 613 miliar, lebih tinggi dari Rp 151 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Ini termasuk penjualan tanah kepada perusahaan besar, Hailiang, yang memulai pembangunan pabrik lembaran tembaga yang diresmikan oleh Presiden Indonesia dan juga pendapatan sewa untuk smelter tembaga yang sedang dibangun di JIIPE.

Adapun laba bruto konsolidasian mencapai Rp 1,81 triliun atau meningkat sebesar 12% dengan peningkatan signifikan dari segmen Kawasan Industri. Segmen Kawasan Industri tumbuh sebesar 126% menjadi Rp 324 miliar yang juga berkontribusi sebesar 18% terhadap laba bruto konsolidasi, meningkat dari sebelumnya 9%.

Haryanto mengatakan, rencana pemerintah yang berkaitan dengan hilirisasi dan manufaktur serta meningkatnya pengembangan investasi asing langsung di Indonesia telah menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia dan juga AKR.

“Kami percaya ini akan memberikan ruang yang cukup untuk pertumbuhan penggunaan petroleum dan bahan kimia di seluruh sektor terkait. Untuk bisnis ritel petroleum, bp AKR membukukan pertumbuhan volume penjualan yang lebih tinggi dan 41 gerai ritel telah beroperasi,” kata Haryanto.

Selain itu, segmen usaha kawasan industri JIIPE juga semakin menarik karena Kawasan Ekonomi Khusus telah beroperasi sejak akhir 2022. Kawasan Ekonomi Khusus memberikan manfaat fiskal dan non fiskal yang akan sangat bermanfaat bagi tenant JIIPE di masa depan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...