Emiten Milik Sandiaga Uno Saratoga Catat Pendapatan Dividen Rp 1,5 T

Lona Olavia
30 Juli 2023, 13:03
Emiten Milik Sandiaga Uno Saratoga Catat Pendapatan Dividen Rp 1,5 T
Dokumentasi perseroan

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp 1,5 triliun, naik 9% dibandingkan periode sama tahun lalu. Perusahaan investasi yang didirikan oleh Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya ini mencatatkan net asset value (NAV) sebesar Rp 47,5 triliun.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, peningkatan penerimaan dividen dari perusahaan portofolio memperkuat kinerja perusahaan dari sisi arus kas yang terus tumbuh positif.

“Perusahaan secara disiplin mengimplementasikan strategi investasi yang mendorong peningkatan nilai portofolio kami secara keseluruhan. Secara konsisten kami juga terus mengoptimalkan setiap peluang investasi baru sebagai langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang,” katanya dalam keterangan resmi dikutip Minggu (30/7).

Menurut Devin, sebagai negara dengan populasi yang terus bertumbuh dan didukung oleh potensi sumber daya alam yang tinggi serta perekonomian yang tumbuh positif, Indonesia tetap menawarkan peluang investasi yang sangat menarik.  Oleh karena itu, Saratoga akan terus memperkuat investasinya di sektor-sektor penggerak ekonomi yang bernilai strategis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

“Perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat portofolio investasi yang sudah ada khususnya pada infrastruktur digital dan energi terbarukan. Serta melanjutkan diversifikasi investasi pada sektor lainnya seperti pelayanan kesehatan dan produk konsumen melalui kerja sama dengan mitra strategis,” ujarnya.

Dengan dukungan arus kas yang kuat, Saratoga juga telah membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 1 triliun atau sekitar Rp 75 per saham. Jumlah tersebut setara dividen yield sebesar 4,4%. Jumlah dividen tunai tersebut meningkat 28% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 810 miliar atau Rp 60 per saham.

Direktur Keuangan Saratoga Lany D Wong mengungkapkan, sepanjang semester I 2023, Saratoga mampu mempertahankan rasio biaya dan utang yang sehat dengan biaya operasional sebesar 0,5% dari NAV dan loan to value sebesar 1,1%.

Di tengah tingkat suku bunga yang masih tinggi, Saratoga berhasil menurunkan beban bunga di semester I 2023 sebesar 53% dibanding dengan semester I 2022 melalui inisiatif pengurangan utang. Posisi utang bersih perusahaan pada periode ini adalah Rp 507 miliar dibandingkan Rp 688 miliar pada akhir 2022.

Lany menjelaskan, pada periode ini harga saham di sejumlah portofolio Saratoga mengalami penurunan. Seperti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Hal ini kemudian berdampak pada nilai NAV dan posisi laba rugi perusahaan.

Namun demikian, Lany menegaskan nilai kerugian yang tercatat pada semester I 2023 ini sebagian besar merupakan kerugian yang belum direalisasikan dan hanya tercatat di laporan laba rugi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...