Laba Semen Indonesia Naik Tipis, Pendapatan Tembus Rp 17 triliun
PT Semen Indonesia Tbk membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 866,23 miliar pada semester pertama 2023. Laba emiten dengan kode saham SMGR itu naik 3,11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 840,1 miliar
Berdasarkan laporan keuangannya, Semen Indonesia meraih pendapatan Rp 17,03 triliun pada kuartal II 2023. Raihan pendapatan SMGR naik 1,98% dari sebelumnya Rp 16,7 triliun.
Pendapatan terbesar SMGR berasal dari pihak ketiga untuk semen yang meraup Rp 13,02 triliun. Pendapatan dari pihak ketiga untuk semen turun 0,82% dari periode yang sama tahun sebelum Rp 13,13 triliun.
Di sisi lain dari pihak ketiga perusahaan mendapatkan Rp 1,55 triliun. Perolehannya naik 22,2% dari kuartal II tahun lalu Rp 1,27 triliun. SMGR juga memperoleh pendapatan dari beton jadi dan siap pakai Rp 766,19 miliar, bahan bangunan non semen tercatat Rp 314,4 miliar, persewaan tanah Rp 27,3 miliar, dan lainnya Rp 369,9 miliar.
Lalu dari pihak berelasi, Semen Indonesia memperoleh pendapatan dari semen Rp 872,71 miliar. Perolehan ini turun 0,73% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 879,21 miliar.
Beban pokok pendapatan perusahaan tercatat Rp 12,61 triliun, naik 5,86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 11,91 triliun. Beban pokok pendapatan berasal dari pemakaian bahan baku yang tercatat Rp 976,34 miliar. Lalu beban pabrikasi yang terdiri dari bahan bakar dan energi yang tercatat Rp 4,72 triliun.
Lalu beban pabrikasi yang berasal dari penyusutan, amortisasi dan penurunan nilai sebesar Rp 1,27 triliun, dan beban pabrikasi lainnya hingga Rp 4,78 triliun. Alhasil jumlah beban produksinya mencapai Rp 12,8 triliun.
Semen Indonesia membukukan aset Rp 79,44 triliun, turun 4,23% pada Juni 2023 dibandingkan Desember 2022 Rp 82,96 triliun. Liabilitas Semen Indonesia tercatat Rp 30,8 triliun, turun 7,41% dari periode Desember 2022 Rp 33,27 triliun. Sementara ekuitasnya juga turun 4,23% menjadi Rp 79,44 triliun hingga semester I 2023 dibanding Desember 2022 yaitu Rp 82,96 triliun.