Sambut Bursa Karbon, Berikut Target Harga Saham PGEO
PT BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan untuk beli saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dengan target harga Rp 1.170 per saham.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan dalam risetnya, PGEO memiliki beberapa sentimen positif yang mendukung untuk kenaikan harga saham perseroan.
Salah satunya adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah mengungkapkan akan menerbitkan peraturan tentang pertukaran karbon dan menargetkan perdagangannya dapat berlangsung pada September 2023.
“Kami yakin ini bisa menjadi katalis positif untuk PGEO karena ini akan membuka lebih banyak pembeli untuk kredit karbon PGEO. Target PGEO pendapatan kredit karbon mereka meningkat secara signifikan dalam lima tahun ke depan,” ujar Hasan dalam risetnya dikutip Jumat (18/8).
Selain itu PGEO juga meningkatkan target kapasitas terpasang yang dikelola langsung menjadi 1 gigawatt (GW), dari kapasitas terpasang 672 megawatt (MW). Perseroan berencana akan menambah 340 MW dalam dua tahun ke depan.
Tambahan 340 MW akan diperoleh dari proyek-proyek yang siap dijalankan seperti Hulu Lais sebesar 110 MW, Lumut Balai Sebesar 55 MW dan optimalisasi teknologi biner di daerah yang sudah ada seperti Hululais, Lumut Balai, Ulubelu dan Lahendong.
Diperkirakan sekitar 230 MW dari proyek air asin untuk menyelesaikan PPA-nya di kuartal empat 2023.
Manajemen menyebutkan bahwa belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk proyek air asin ini akan membutuhkan sekitar US$ 2,5 juta sampai US$3 juta/MW. Artinya bahwa PGEO membutuhkan sekitar US$ 600 juta.
“Tahun ini PGEO menargetkan capex sebesar US$ 250 juta, meskipun pada semester pertama 2023 belanja modal perusahaan masih 10% dari target, mereka berharap itu akan dicairkan sepenuhnya pada semester kedua 2023,” ujar Hasan.
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk membukukan laba bersih senilai US$ 92,7 juta atau sekitar Rp 1,39 triliun dengan rata-rata kurs Rp 15.000 per US$ sampai dengan semester pertama 2023.
Raihan laba bersih tersebut naik 30,1% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya US$ 71,3 juta atau setara Rp 1,06 triliun. Hingga Juni 2023, perseroan juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 11,9% menjadi US$ 206,7 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$ 184,7 juta.
Rinciannya, perolehan pendapatan dikontribusi dari penjualan hasil operasi sendiri US$ 195,56 juta, naik dari tahun lalu US$ 177,26 juta dan pendapatan usaha dari pihak berelasi US$ 34,24 juta, meningkat dari tahun sebelumnya US$ 29,75 juta. Selain itu, EBITDA PGEO juga naik sebesar 13,3% secara tahunan menjadi US$ 175,5 juta hingga periode yang berakhir Juni 2023.
Pada perdagangan Jumat (18/8) pukul 10.55 WIB harga saham PGEO tengah menguat 0,52% ke posisi Rp 975 per saham. Sementara dalam sepekan harga saham PGEO sudah mengalami kenaikan sebesar 3,72%.