Rugi Agung Podomoro Turun 73% jadi Rp 103 Miliar di Semester I 2023

Syahrizal Sidik
1 September 2023, 16:01
AVP Strategic Residential Agung Podomoro Land Tbk Agung Wirajaya (kanan), didampingi petugas marketing, menjelaskan maket proyek hunian Podomoro Park, di Jakarta, Senin (27/11/2018). Hunian dengan konsep alam di atas lahan seluas lebih dari 100 hektar di
ANTARA FOTO/AUDY ALWI
Ilustrasi. Agung Podomoro Land membukukan penurunan kerugian 73% menjadi Rp 103 miliar pada semester I 2023.

Emiten pengembang properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), membukukan kerugian senilai Rp 103 miliar pada periode semester pertama 2023. Rugi tersebut turun 73% dibanding semester pertama tahun 2022 lalu senilai Rp 383,41 miliar. Sehingga, rugi per saham dasar APLN menyusut menjadi Rp 4,55 per saham dari sebelumnya rugi Rp 16,89 per saham.

Pada enam bulan pertama tahun ini, perusahaan mengantongi penjualan dan pendapatan usaha senilai Rp 1,87 triliun, turun 15,15% dibanding tahun sebelumnya Rp 2,20 triliun. Selama periode Januari hingga Juni 2023, APLN membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp1,19 triliun, turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,55 triliun.

Kontributor penjualan terbesar masih dari penjualan rumah tinggal Rp 784,08 miliar, meningkat dari semester pertama 2022 senilai Rp 541,48 miliar. Kedua adalah penjualan apartemen, namun nilainya menurun drastis dari Rp 810,38 miliar menjadi hanya Rp 269,83 miliar saja.

Namun demikian, Agung Podomoro Land berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan berulang menjadi sebesar Rp678,9 miliar, dibandingkan semester I-2022 senilai Rp652,6 miliar. Sumber utama pendapatan berulang tersebut dari sewa pusat perbelanjaan Rp 278,7 miliar dan bisnis perhotelan sebesar Rp 399,9 miliar dari sejumlah pusat perbelanjaan yang dikelola perusahaan.

Pendapatan berulang pusat perbelanjaan bersumber dari Neo Soho, Kuningan City, Emporium Pluit, Deli Park Medan, Baywalk, Festival CityLink Bandung, dan Plaza Balikpapan. Sedangkan dari hotel antara lain dari Indigo Hotel Bali Seminyak, Pullman Ciawi Vimala Hills, Pullman dan Ibis Styles Bandung Grand Central.

Sementara, beban pokok penjualan dan beban langsung mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 1,32 triliun menjadi Rp 1,20 triliun. Sehingga, perusahaan mengantongi laba kotor senilai Rp 662,01 miliar, turun dari tahun lalu Rp 876,99 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...