Ada Nama Baru di Jajaran Pemegang Saham Besar Teguk, Siapa Dia?
PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) atau Teguk kedatangan pemegang saham baru. Tak tanggung-tanggung, kepemilikannya langsung mencapai 5,55%.
Berdasarkan data KSEI di keterbukaan informasi BEI Rabu (20/9) disebutkan bahwa per tanggal 19 September 2023 tabulasi saham pria bernama Brian Iskandar Hasjim di emiten minuman kekinian tersebut mencapai 198,09 juta lembar dari tanggal 18 September yang nihil. Transaksi dibantu oleh PT Semesta Indovest Sekuritas.
Namun tidak ada detail mengenai harga pembelian dan juga siapa Brian ini. Dari data BEI hanya tertulis alamatnya di Somerset Berlian Permata Hijau.
Pemegang saham TGUK sebelum IPO, yakni Maulana Hakim 0,48%, Najib Wahab Mauluddin 0,38%, dan PT Dinasti Kreatif Indonesia 99,05%.
Platinum Wahab Nusantara baru mencatatkan sahamnya BEI pada 10 Juli 2023 dengan harga Rp 110 per saham. Selama tercatat di BEI hingga 21 September, saham TGUK sempat menyentuh level paling tinggi Rp 199 pada 11 Juli 2023, dan level paling rendah Rp 87 pada 1 Agustus 2023.
Sebagai informasi, pada perdagangan 18 September saham ini ditutup melesat 34,56% ke Rp 183. Dalam satu minggu terakhir, saham TGUK terbang 88,66%.
Melihat peningkatan harga sama TGUK yang di luar kebiasaan, Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat pengumuman terkait unusual market activity (UMA) atas saham TGUK.
“Kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) yang di luar kebiasaan (unusual market activity),” tulis pengumuman BEI tertanggal 18 September 2023.
Menyusul pengumuman itu, Selasa (19/9) harga saham TGUK mengalami penurunan ke level Rp 164, namun Rabu (20/9) naik ke Rp 165. Lalu pada Kamis (21/9) pukul .. sahamnya tengah naik.
Menjawab pemantauan dari BEI, Direktur Utama PT Platinum Wahab Nusantara Tbk Maulana Hakim mengaku, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
“Sampai dengan tanggapan penjelasan ini disampaikan, perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa paling tidak dalam tiga bulan mendatang,” katanya dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (21/9).
Sebelumnya beredar kabar bahwa Teguk akan menjalin kolaborasi dengan produsen es krim asal Singapura, Aice Group Holding Pte Ltd. Aice Group merupakan perusahaan es krim yang didirikan di Singapura pada 2014 lalu. Setahun kemudian, Aice mendirikan pabrik pertamanya di Indonesia melalui PT Alpen Food Industry di Cikarang. Selain pabrik Cikarang, Aice juga memiliki pabrik di Mojekerto PT Aice Ice Cream Jatim Industry dan PT Aice Sumatera Industry yang berlokasi di Sumatera Utara.
Adapun dalam mengembangkan bisnisnya, perseroan berencana berencana untuk membuka gerai baru di Filipina pada tahun ini. Sebelumnya, perseroan telah membuka gerai luar negeri pertamanya di Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2022 lalu.
Pengelola waralaba minuman Teguk pada semester satu 2023 mengantongi laba bersih Rp 2,89 miliar, naik 18,15% dari periode yang sama tahun lalu. Pendapatan tercatat juga tumbuh 4,84% menjadi Rp 66,05 miliar dari sebelumnya Rp 63 miliar.