Laba Medco Energi Anjlok 61% di Semester I, Ini Penyebabnya

Lona Olavia
3 Oktober 2023, 08:28
Laba Medco Energi Anjlok 61% di Semester I, Ini Penyebabnya
Medco Power Indonesia

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan kinerja keuangan semester pertama 2023 yang telah diaudit. Nampak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 119,46 juta atau anjlok 61% dibandingkan US$ 303,05 juta pada semester pertama tahun lalu. 

CEO PT Medco Energi Internasional Tbk Roberto Lorato mengatakan, hasil semester pertama lebih rendah dari tahun sebelumnya karena kontribusi yang lebih rendah dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), serta realisasi harga minyak dan gas yang lebih rendah. Lalu sebagian diimbangi oleh volume minyak dan gas yang lebih tinggi.

Porsi laba bersih Medco Energi dari anak usahanya AMMN sebesar US$ 27 juta, turun sebesar US$ 103 juta dibandingkan semester pertama 2022.

“Hal ini akibat penundaan penjualan tembaga dan emas selama empat bulan dikarenakan perolehan izin ekspor yang tertunda. AMMN terus beroperasi selama menunggu perizinan dan memulai kembali ekspor pada bulan Juli,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/10).

Adapun produksi minyak dan gas mencapai 162 mboepd, naik 6% tahun ke tahun. Namun harga rata-rata minyak dan gas masing-masing adalah US$ 75,2 per barel dan US$ 7,2 per mmbtu turun sebesar US$ 29,1 per barel dibandingkan dengan 2022 sebesar US$ 104,4 per barel.

Pada periode paruh pertama 2023, belanja modal sudah terpakai sebesar US$ 127 juta. Sebagian besar digunakan untuk proyek pengembangan Natuna, Corridor dan Ijen.

Kas dan setara kas dari perusahaan energi milik pengusaha Hilmi Panigoro sebesar US $604 juta dengan utang bersih sebesar US$ 2,5 milliar, dan rasio utang bersih terhadap EBITDA 1,8x.

MedcoEnergi mendistribusikan dividen tahun 2022 sebesar Rp 39 per saham dan sesuai jadwal untuk pelunasan utang akuisisi Corridor sebesar US$ 850 juta pada kuartal satu 2024.

“Kinerja semester pertama 2023 sangat kuat dengan peningkatan volume gas dan platform Natuna Bronang yang mulai beroperasi. Harga minyak turun sebesar 30% tahun ke tahun, namun telah kembali pulih,” kata Roberto.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...