Terbitkan 17 Miliar Saham Baru, Saham GOTO Sentuh Level Terendah
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menuntaskan pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMED) atau private placement senilai Rp 1,53 triliun.
Hal tersebut ditandai dengan telah diterbitkannya saham baru GOTO pada 10 Oktober 2023 sebagai hasil pelaksanaan private placement sejumlah 17,04 miliar saham seri A.
“Bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 10 Oktober 2023 telah diterbitkan saham baru hasil pelaksanaan PMTHMETD sejumlah 17,04 miliar saham seri A,” kata Direktur Utama PT Datindo Entrycom E Agung Setiawati dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (11/10).
Adapun jumlah saham GOTO sebelumnya adalah 1,18 triliun saham. Saham baru hasil PMTHMED 17,04 miliar. Dengan demikiam, total saham setelah private placement menjadi 1,20 triliun saham.
Pada perdagangan sesi pertama, Rabu (11/10) saham GOTO ditutup turun 2,44% ke posisi Rp 80. Bahkan 10 menit sebelum penutupan sempat sentuh Rp 79. Volume transaksi tercatat sebanyak 2,13 miliar, dengan nilai transaksi Rp 171,43 miliar, dan frekuensi 15.935 kali. Kapitalisasi pasar saham tercatat Rp 96,11 triliun.
Bahkan saham GoTo pada sesi pertama tadi masuk ke jajaran top loser. Top loser adalah saham dengan penurunan harga paling tinggi di antara seluruh saham di pasar modal dibandingkan harga pembukaannya pada satu hari bursa.
Level tersebut merupakan level paling rendah yang dicatatkan perusahaan penyedia aplikasi taksi dan ojek online atau ojol tersebut. Dalam tiga bulan terakhir, saham GOTO anjlok 24,07% dan secara tahun berjalan ambles 13,98%.
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengumumkan pencatatan saham GOTO hasil PMTHMETD, yakni jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 17,04 miliar saham dengan tanggal pencatatan 11 Oktober. Harga pelaksanaan saham baru itu adalah Rp 90 per saham.
Adapun seluruh saham baru tersebut akan diambil oleh Bhinneka Holdings Limited, suatu entitas independen yang didirikan berdasarkan hukum Cayman Islands atau Bhinneka Holdings.
"Melalui pengeluaran saham baru tersebut, GOTO akan memperoleh dana sebesar Rp 1,5 triliun, setara dengan US$ 100 juta," kata manajemen GOTO dalam paparannya, Selasa (3/10).
Selain itu, GoTo International Finance Limited (GTIF) juga akan menerbitkan surat utang berdasarkan Notes Subscription Agreement tanggal 2 Oktober 2023. Hal ini ditandatangani oleh dan antara GTIF sebagai penerbit, GOTO sebagai pemberi jaminan, Bhinneka Holdings sebagai pengambil bagian, dan Citibank, N.A., Cabang Hong Kong sebagai kustodian.
Lebih rinci, GOTO menjelaskan Bhinneka Holdings memperoleh dana untuk melakukan pengambilbagian atas saham baru perseroan melalui penerbitan suatu instrumen obligasi bersifat ekuitas kepada International Finance Corporation (IFC).
Selain itu ada WAF Investments Cayman LLC, entitas yang dimiliki oleh Franke & Company, sejumlah US$ 150 juta yang dapat ditukarkan menjadi saham perseroan yang dimiliki oleh Bhinneka Holdings atau disebut obligasi bersifat ekuitas. Dana yang diperoleh dari private placement akan digunakan oleh GOTO untuk pelunasan melalui konversi atas utang masa yang akan datang. Selanjutnya untuk mendukung kebutuhan modal kerja.