MNC Bank Dapat Restu Rights Issue di Tengah Rencana Merger dengan Nobu
Emiten perbankan, PT Bank MNC Internasional Tbk atau MNC Bank (BABP) mendapat persetujuan pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 19 Oktober 2023 menyetujui rencana rights issue sebanyak-banyaknya 13.503.665.292 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50,00 per saham atau sebanyak-banyaknya 28,57% dari modal disetor.
"Dana yang diperoleh dari rights issue tersebut akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk pengembangan bisnis bank," kata Presiden Direktur MNC Bank, Rita Montagna.
Dalam perkembangannya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut rencana merger antara MNC Bank dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) sudah memasuki fase kritis.
Sedianya, kedua bank ini rampung melakukan merger pada Agustus lalu namun masih belum terealisasi karena masih ada tarik menarik perihak pihak yang akan menjadi pemegang saham pengendali.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyebut saat ini pengawas perbankan di OJK terus melakukan monitoring perkembangan merger kedua bank ini. Ia juga menambahkan, Hary Tanoesoedibjo selaku pemilik Bank MNC dan James Riady pemilik NOBU telah berkomitmen untuk menggabungkan kedua bank.
"Pada saat ini saya mendengar, saat ini adalah saat-saat yang kritikal," ucap Dian, dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Selasa (5/9).
Hingga kuartal II 2023, MNC Bank membukukan kenaikan laba sebesar 13,89% year-on-year (yoy) menjadi Rp39,49 miliar dibanding Rp34,67 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penyaluran kredit MNC Bank meningkat 8,80% secara tahunan dari Rp9,68 triliun pada kuartal II 2022 menjadi Rp10,53 triliun hingga akhir kuartal II 2023.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) MNC Bank hingga akhir Juni 2023 atau tumbuh 2,80% menjadi Rp12,31 triliun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya Rp11,98 triliun. Total aset MNC Bank menjadi Rp16,86 triliun atau menguat 14,18% yoy dari Rp14,76 triliun pada Juni 2022.