Raksasa Farmasi Swiss Roche Mau Akuisisi Telavant Holdings Rp 113 T
Perusahaan raksasa farmasi dan kesehatan asal Swiss, Roche mengumumkan akan mengakuisisi Telavant Holdings dengan nilai transaksi US$ 7,1 miliar atau setara Rp 113,23 triliun mengacu pada rata-rata kurs Rp 15.949 per dolar AS.
Mengutip CNBC International, Telavant Holdings saat ini dimiliki oleh raksasa perusahaan farmasi dan bioteknologi Amerika Serikat, Pfizer dan Roivant Sciences.
Namun, perusahaan belum merinci lebih lanjut mengenai porsi saham yang dibeli dari Pfizer maupun Roivant Sciences. Yang pasti, terkait akuisisi ini, Roche telah menyetujui komitmen pembayaran jangka pendek sebesar US$ 150 sebagai persyaratan akuisisi.
Dalam pertimbangannya, Roche mau mengakuisisi Telavant karena saat ini perusahaan farmasi tersebut memproduksi obat untuk orang yang menderita penyakit inflamasi dan fibrotik dan saat ini sedang mengembangkan terapi baru yang menjanjikan untuk pasien penyakit Crohn, atau radang usus kronis.
Setelah diberikan hak penuh atas obat RVT-3101, terapi yang sedang dikembangkan untuk penyakit radang usus, termasuk kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, Roche berencana memulai uji coba fase 3 global yang akan melibatkan uji klinis pada ratusan hingga ribuan pasien.
“Berdasarkan data yang sangat menjanjikan, kami sangat percaya pada potensi penyakit pertama dan terbaik dari antibodi tahap akhir ini untuk mengobati orang yang hidup dengan IBD,” CEO Roche Pharmaceuticals Teresa Graham mengatakan kepada CNBC, dikutip Senin (23/10).
“Kami sangat ingin mengembangkan antibodi ini lebih jauh dan membawanya ke pasar dan pasien di AS dan Jepang sesegera mungkin.”
Selain itu, Roche juga mengatakan akan mendapatkan opsi untuk berkolaborasi dengan Pfizer dalam obat penyakit radang usus baru.
Sebagaimana diketahui, Roche terus melakukan aksi korporasi akuisisi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021 lalu, Roche mencaplok alat tes untuk mendiagnosis virus corona yang dikembangkan Genmark Diagnostics Inc. senilai US$ 1,8 miliar
Roche saat ini beroperasi di lebih dari 100 negara dengan mempekerjakan lebih dari 103 ribu orang sampai dengan akhir Desember 2022. Perusahaan tercatat membukukan pendapatan senilai 66,43 miliar Franc Swiss (CHF) dengan laba bersih 13,53 miliar Franc Swiss.