Vale Indonesia Bukukan Laba Rp 3,5 Triliun, Naik 31%

Patricia Yashinta Desy Abigail
27 Oktober 2023, 18:55
Foto udara smelter milik PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023). Smelter PT VALE Indonesia Tbk di Kabupaten Luwu Timur mampu memproduksi kurang lebih 240 ton nikel per hari dan saat ini sedang menggara
ANTARA FOTO/jojon/Spt.
Foto udara smelter milik PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023). Smelter PT VALE Indonesia Tbk di Kabupaten Luwu Timur mampu memproduksi kurang lebih 240 ton nikel per hari dan saat ini sedang menggarap tiga proyek besar smelter di tiga lokasi yaitu Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa dengan total investasi sekitar Rp134,3 triliun.

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan entitas anak membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 221,08 juta atau setara Rp 3,52 triliun (asumsi kurs 15.938) hingga September 2023. Laba Vale Indonesia meningkat 31,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelum US$ 168,38 juta.

Seiring dengan kenaikan laba, pendapatan Vale Indonesia tercatat US$ 937,89 juta, setara Rp 14,94 triliun. Pendapatan INCO naik 7,33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 873,77 miliar.

Chief Financial Office Vale Indonesia Bernadus Irmanto mengatakan, Vale menunjukkan kinerja produksi yang kuat dengan mencapai 17.953 metrik ton hingga September 2023. Pencapaian ini patut diapresiasi yang tentunya tidak lepas dari penerapan strategi pemeliharaan yang efektif serta kinerja operasional yang luar biasa.

Pada periode sembilan bulan tahun 2023, harga realisasi rata-rata INCO masing-masing sebesar US$ 16.204 dan US$ 18.596 per ton. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 10% dan 6% bila dibandingkan dengan harga realisasi rata-rata pada kuartal dua 2023 dan periode sembilan bulan di 2022.

"Meskipun terjadi penurunan harga, perseroan berhasil mencatat peningkatan penjualan sebesar 7% selama September 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan volume pengiriman nikel dalam matte," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (27/10).

Sebagai bagian dari inisiatif efisiensi berkelanjutan, Vale Indonesia tetap menggunakan batubara sebagai sumber energi utama untuk burner sepanjang September 2023. Keputusan ini menyebabkan peningkatan konsumsi batubara sebesar 13%. Di mana sebagian diimbangi oleh penurunan konsumsi HSFO sebesar 7% dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan konsumsi diesel sebesar 5% terutama didorong oleh peningkatan kegiatan penunjang penambangan selama September 2023.

Selama kuartal tiga tahun ini, INCO telah menginvestasikan belanja modal sebesar US$ 65,7 juta. Angka ini meningkat dari US$ 60,8 juta yang dikeluarkan pada kuartal dua 2023. Peningkatan ini terutama dialokasikan untuk belanja modal keberlanjutan dan pertumbuhan.

"Meskipun terdapat pengeluaran yang lebih tinggi, perseroan tetap mampu mengelola kas secara hati-hati dan melaporkan saldo kas dan setara kas sebesar US$ 768,4 juta pada 30 September 2023," tuturnya.

Menyusul penandatanganan perjanjian definitif dengan Huayou dan Ford pada 30 Maret 2023, Vale Indonesia mengumumkan penyelesaian evaluasi dan persetujuan dewan komisaris atas tambang Pomalaa dengan investasi senilai US$ 925 juta yang akan memasok bijih ke Pomalaa HPAL. Hal ini lebih lanjut untuk mendukung rantai pasokan kendaraan listrik di Indonesia.

Dia juga menyebut jika perseroan tetap berkomitmen untuk memprioritaskan peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya, dan memastikan daya saing jangka panjang.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...