Bank Digital Milik BRI (AGRO) Raup Laba Bersih Rp 14,7 Miliar
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang bergerak di bidang perbankan digital, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) membukukan laba bersih setelah pajak Rp 14,7 miliar pada kuartal tiga 2023. Laba tersebut meningkat 28% dibandingkan laba bersih perseroan pada akhir tahun lalu.
Sedangkan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 140,9 miliar. Laba tersebut naik 29,4% secara tahunan atau meningkat 28% dibandingkan laba bersih 2022.
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia menyebut, AGRO genap dua tahun bertransformasi menjadi bank digital. Bank Raya juga terus membangun bisnis digital dengan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan melalui pendekatan berbasis produk dan pengalaman nasabah.
“Kami juga terus memperkuat sinergi dengan ekosistem Grup BRI guna memperluas akses produk dan jasa perbankan bagi para nasabah serta memberikan pengalaman terbaik dalam bertransaksi perbankan digital,” ucap Ida dalam rilis resmi, Selasa (31/10).
Pada triwulan tiga 2023, Bank Raya merilis beberapa fitur pada tabungan digital. Di antaranya fitur saku jaga optimal, penambahan jumlah saku bujet hingga 10 saku dengan jumlah rekening yang berbeda-beda, serta peningkatan pengalaman nasabah agar pembuatan saku lebih mudah.
Selain penambahan fitur pada tabungan digital, pengembangan pada aplikasi tersebut untuk user interface juga dibuat lebih menarik. Hal itu dengan meluncurkan gamification misi raya untuk mendapatkan reward, serta revamp beranda aplikasi raya dengan tampilan yang lebih segar.
Bank Raya juga fokus kinerja bisnis digital, ditandai dengan kenaikan total penyaluran digital lending meningkat sebesar 45,3% secara tahunan pada triwulan tiga 2023. Seiring kenaikan tersebut, pinjaman digital Bank Raya tercatat sebanyak Rp 943,5 miliar. Pertumbuhan produk pinjaman digital perseroan tidak lepas dari hasil sinergi dengan ekosistem BRI Group yang semakin lengkap untuk melayani jasa keuangan.
Seiring dengan tumbuhnya kredit digital, tabungan digital juga meningkat sebesar 77,5% menjadi Rp 775,4 miliar pada akhir September 2023. Jumlah pengguna juga terus meningkat lebih dari 770 ribu data pribadi nasabah. Sepanjang triwulan tiga 2023, jumlah transaksi pada aplikasi raya meningkat sebanyak 287,8% dengan peningkatan sebesar 196,2%.
Fitur yang paling diminati pada aplikasi tersebut adalah transfer online menggunakan BI Fast sebesar 59,2%. Selain itu, transaksi pembayaran menggunakan QRIS sebesar 13,7%, transaksi isi ulang e-wallet sebesar 13,1%, transfer sesama Raya sebesar 6,5%, dan lain-lain sebanyak 7,5%.
Meskipun kinerja triwulan tiga 2023 secara umum masih terdapat perlambatan sebab strategi perusahaan untuk bertransformasi, kata Bagus, tetapi kinerja bisnis digital masih tumbuh dua digit.
“Dengan pertumbuhan yang sudah sesuai dengan milestone kami yaitu melakukan scale up bisnis melalui ekosistem BRI Group. Maka kami optimis hingga akhir tahun dapat membukukan laba lebih baik dari tahun sebelumnya,” ucap Bagus.
Beberapa rasio kunci Bank Raya juga membaik. Hal itu terlihat dari rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang membaik sebanyak 84,56% dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya sebesar 91,43%. Selain itu, Bank Raya juga memiliki rasio permodalan yang kuat sebesar 48,98% menguat dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar 27,33%. Rasio tersebut ditunjukkan dari Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR merupakan rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.
“Kedepan, sinergi Bank Raya dengan ekosistem BRI akan semakin diperkuat melalui berbagai kolaborasi program,” ujar Bagus.