Bank Bukopin Optimistis 2024 Jadi Tahun Emas Cetak Laba
PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) tengah menggenjot berbagai strategi dalam upaya meningkatkan kinerja keuangannya di tahun depan. Perseroan pun optimistis bahwa 2024 akan menjadi tahun emas untuk mencetak laba.
Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, perseroan akan terus berinvestasi di sisi teknologi dan mengikuti tren inovasi masa kini. Selain itu, bank yang dikendalikan oleh Kookmin Bank Co Ltd tersebut juga akan berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia. Hal tersebut merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perseroan.
“Dengan langkah-langkah yang kami ambil, kami optimis bahwa Bank KB Bukopin akan mencapai titik balik dan laba pada tahun 2024-2025,” katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (14/11).
Robby mengungkapkan strategi BBKP sepanjang tahun ini mampu membuahkan hasil manis. Yaitu dengan menjual rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) senilai Rp 3,81 triliun pada semester pertama tahun 2023.
Hal tersebut menandai peningkatan kualitas aset, dengan penurunan rasio loan at risk (LAR) dari 53,5% di kuartal tiga 2022 menjadi 44% pada kuartal yang sama di tahun 2023.
Sejak KB Bukopin bertransformasi di 2021, BBKP dapat menekan NPL netto di bawah 0,5%. Perseroan juga menyalurkan kredit yang tumbuh 13,6% atau sebesar Rp 4,5 triliun pada September 2023 menjadi Rp 44 triliun.
Sedangkan rasio biaya operasional (BOPO) turun sebesar 33 poin menjadi 218,15% di September. Hal itu menunjukkan efisiensi sesuai transformasi BBKP menjadi bank digital.
Di sisi lain, BBKP sempat dikabarkan akan kedatangan investor baru, yaitu International Finance Corporation (IFC).
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae Kala, OJK berkomitmen untuk menjaga perbaikan kinerja KB Bukopin termasuk penguatan modal. Apalagi ia mengatakan investor asing memiliki niat tinggi di sektor perbankan Tanah Air.
Sementara manajemen BBKP menekankan bahwa prinsipnya, perseroan terbuka dengan segala peluang bisnis yang memberikan nilai tambah termasuk investor baru. "Tentunya dengan tetap memperhatikan alignment terhadap strategi yang telah disusun perseroan," kata Robby.
Saat ini Kookmin Bank mengempit 67% saham BBKP, STIC Eugene Star Holding Inc sebagai investor baru mengempit 17% usai pelaksanaan rights issue, dan masyarakat 16%.