ADHI Raup Kontrak Baru Rp 37,4 Triliun di 2023, Berikut Rinciannya

Patricia Yashinta Desy Abigail
10 Januari 2024, 12:27
ADHI Raup Kontrak Baru Rp 37,4 Triliun di 2023, Berikut Rinciannya
Arief Kamaludin|KATADATA
PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten konstruksi BUMN, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan perolehan kontrak baru ADHI di tahun 2023 senilai Rp 37,4 triliun, meningkat 58% dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp 23,7 triliun. 

"Nilai tersebut melampaui target ADHI sampai dengan Desember 2023 yang semula ditargetkan tumbuh 15% sampai 20% dari tahun 2022," tulis Sekretaris Perusahaan Farid Budiyanto dalam keterangan resmi, Rabu (10/1). 

Perolehan kontrak baru ADHI didominasi oleh lini bisnis engineering construction sebesar 93%, sedangkan lini manufaktur sebesar 3%. Serta sisanya dari lini bisnis property & hospitality dan investasi.

Farid menjelaskan tambahan kontrak baru ADHI periode Desember 2023 bersumber dari Pekerjaan Jalan Tol Serang – Panimbang Seksi III di Provinsi Banten, Pekerjaan Pembangunan Gedung Data Center Bank Indonesia di Karawang. Serta proyek di IKN meliputi Jalan Tol IKN Seksi 3A-2 Segmen Karangjoang – Kariangau, Rumah Sakit IKN dan Jaringan Pipa Limbah di Kawasan IKN, dan Pekerjaan Pembangunan RS Mandaya Royal Jakarta melalui anak usaha.

Profil kontrak baru ADHI memiliki profil sumber pendanaan yang beragam sepanjang 2023. Hal ini ditunjukkan berdasarkan segmentasi sumber dana, kontrak yang berasal dari Badan Usaha Millik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 43,6%. Sementara pemerintah sebesar 33,5%, pinjaman atau loan 13,8%, dan swasta 9,1%.

Jika diurai berdasarkan tipe pekerjaan, kontribusi terbesar berasal dari pekerjaan jalan dan jembatan 41% yang didominasi oleh proyek jalan tol. Misalnya seperti Proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan, Tol Probolinggo-Banyuwangi, Tol IKN Paket 6, Tol IKN Seksi 3A-2 Ruas Karangjoang-Kariangau, dan Tol Bayung Lencir-Tempino.

Selain itu tipe pekerjaan gedung sebesar 22% dan prasarana perhubungan sebesar 16%. Selanjutnya rekayasa, pengadaan dan konstruksi atau engineering, procurement dan construction (EPC) 6%, serta sisanya manufaktur dan lainnya.

Kontrak baru tertinggi di 2023, diraih Proyek Prasarana Perkeretaapian di Filipina yaitu Paket South Commuter Railway CP S-03C dan Malolos-Clark Railway Project CP S-01 dengan total sesuai porsi ADHI Rp 3,9 triliun yang dilakukan penandatanganan pada Juli 2023 dengan disaksikan langsung oleh Presiden Filipina.

Lalu disusul Proyek Tol Jakarta-Cikampe Selatan Rp 2,1 triliun, Proyek Pabrik PUSRI IIIB sebesar Rp 1,4 triliun serta proyek proyek sarana dan prasarana di IKN.

"Bagi ADHI, capaian kontrak baru ini menjadi modal perseroan untuk meningkatkan kontribusi positif bagi pertumbuhan kinerja ADHI yang berkelanjutan," kata Farid.

Hal ini dengan terus menerapkan keunggulan operasional atau operational excellence. Serta dengan memaksimalkan produktivitas pada proyek-proyek on hand dan disiplin aliran masuk atau cashflow pada penerapan skema pendanaan yang sesuai dengan profil proyek.

Strategi perolehan kontrak tahun 2024 ADHI akan bersikap secara kehati-hatian atau prudent dalam pemilihan proyek baru dengan fokus memperkuat pasar Engineering & Construction sesuai basis kompetensi inti perseroan. Salah satunya dengan menyasar peluang proyek perkeretaapian sesuai pengalaman ADHI di Proyek LRT Jabodebek dan MRT yang sedang dikerjakan saat ini.

"Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan portofolio pangsa pasar baru khususnya proyek-proyek berbasis lingkungan," tuturnya. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...