BEI Ungkap Kabar Terbaru Rencana Merger BMTR dengan MNCN

Ringkasan
- Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami kenaikan 11,76% menjadi Rp 57 per lembar saham pada perdagangan, rebound dari Rp 50, dengan volume perdagangan mencapai 5,88 miliar saham dan nilai transaksi Rp 319,48 miliar. Kinerja saham GOTO menunjukkan peningkatan 14% dalam seminggu terakhir namun turun 17,39% dalam tiga bulan dan 33,72% dalam enam bulan.
- Mantan Komisaris dan Co-Chairman GOTO, William Tanuwijaya, membeli saham GOTO sebanyak 1.065.093.550 saham Seri A, meningkatkan total kepemilikannya menjadi 8,36 miliar saham. Diperkirakan William menghabiskan sekitar Rp 54,31 miliar untuk pembelian tersebut, mempertahankan kepemilikan saham Seri A sebesar 0,70% dari total saham beredar.
- Simon Tak Leung Ho akan menggantikan Jacky Lo sebagai Chief Financial Officer (CFO) baru GOTO, efektif mulai 30 Agustus 2024, menunggu persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, mengakui kontribusi Simon sebagai asset berharga bagi perusahaan dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan memuji kontribusi Jacky dalam meningkatkan profitabilitas dan efisiensi.

Bursa Efek Indonesia menanggapi soal implementasi penggabungan usaha alias merger PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang hingga kini belum rampung.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hingga saat ini belum terdapat perkembangan informasi lebih lanjut terkait rencana merger kedua perusahaan itu.
"Sampai dengan saat ini perseroan belum melaksanakan RUPS dengan agenda persetujuan merger," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Rabu (17/1).
Menurut catatan otoritas bursa, Nyoman menyebutkan jika rencana merger BMTR dan MNCN masih dalam tahap pendalaman atau elaborasi, belum terdapat proses definitif. Hal ini berdasarkan tanggapan permintaan penjelasan 2 Agustus 2022.
Walau demikian, Nyoman menjelaskan jika bursa tidak mengatur mengenai tenggat waktu pelaksanaan merger. Berdasarkan POJK 74 tahun 2016 dalam hal perusahaan akan melakukan merger harus mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.
Sebelumnya, perusahaan menyampaikan jika akan melakukan restrukturisasi internal. Hal ini dalam rangka menciptakan grup konten dan digital entertainment terbesar di Indonesia, salah satunya yaitu pengambilalihan entitas anak dari PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) oleh PT MNC Studios International Tbk (MSIN).
"Tujuannya agar seluruh operasi konten dan platform digital milik perseroan dapat disupervisi dan dikelola secara efektif dibawah satu manajemen," tuturnya.
Sebagai informasi, isu merger perusahaan dengan MNCN muncul dari RUPS BMTR pada 28 Juli 2022 lalu. Di mana pada sesi tanya jawab terkait upaya meningkatkan harga saham BMTR, salah satunya melalui pemotongan chain listing atau pencatatan berantai dengan melakukan merger antara BMTR dan MNCN.
Sementara itu bos Grup MNC, Hary Tanoesoedibjo menyebut jika kondisi saham BMTR yang selalu sideways menjadi salah satu alasan utama dibalik rencana merger tersebut. Ia mengisyaratkan bahwa hierarki harga saham Grup MNC di bidang media tidak sesuai harapan. Adapun perusahaan yang bertahan pasca merger adalah BMTR dan nanti akan disebut MNC Media.