Saham Meroket, CEO Nvidia Jensen Huang Jadi Orang Terkaya ke-21

Hari Widowati
23 Februari 2024, 12:32
Kekayaan CEO Nvidia Jensen Huang bertambah US$8,5 miliar (Rp 131,75 triliun) seiring dengan lonjakan harga saham perusahaan yang ia dirikan pada tahun 1993 ini.
Dok. Nvidia
Kekayaan CEO Nvidia Jensen Huang bertambah US$8,5 miliar (Rp 131,75 triliun) seiring dengan lonjakan harga saham perusahaan yang ia dirikan pada tahun 1993 ini.
Button AI Summarize

Kekayaan CEO Nvidia Jensen Huang bertambah US$8,5 miliar (Rp 131,75 triliun) seiring dengan lonjakan harga saham perusahaan yang ia dirikan pada tahun 1993 ini. Huang kini berada di posisi ke-21 dalam jajaran orang terkaya dunia versi Bloomberg dengan total kekayaan US$68,1 miliar (Rp 1.055,55 triliun).

Harga saham Nvidia melonjak 15% pada perdagangan Kamis (22/2) pagi. Kekayaan Huang kini melampaui Charles Koch dan dengan cepat menyalip anggota keluarga Walton, yang memiliki Walmart, yang memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$471 miliar. Daftar orang terkaya dunia ini dipuncaki oleh Elon Musk, Bernard Arnault, dan Jeff Bezos.

Huang telah memimpin Nvidia sejak awal berdirinya. Ia menjabat sebagai salah satu pendiri, CEO, presiden, dan anggota dewan. Dia memiliki sekitar 3% saham perusahaan.

Menurut laporan CNN, pemimpin perusahaan teknologi kelahiran Taiwan ini menempuh pendidikan di Oregon State University dan Stanford University sebelum bekerja di perusahaan cip yang kini menjadi pesaingnya, LSI Logic dan Advanced Micro Devices (AMD).

Ia meluncurkan Nvidia bersama Chris Malachowsky dan Curtis Priem. Malachowsky tetap bekerja di Nvidia, sementara Priem telah meninggalkan perusahaan tersebut pada awal tahun 2000-an.

Nvidia, kini menjadi salah satu perusahaan terbesar di Bursa Amerika Serikat (AS) dengan valuasi kurang dari US$2 triliun. Saham Nvidia memimpin kenaikan, pada Kamis (22/2), setelah melaporkan pertumbuhan pendapatan yang luar biasa, yang dipicu oleh booming kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Huang mengatakan bahwa AI generatif kini telah mencapai titik kritis. "Permintaan melonjak di seluruh dunia di seluruh perusahaan, industri, dan negara-negara," kata Huang, pada Rabu (21/2), seperti dikutip CNN.

Pernyataannya itu mendorong reli harga saham Nvidia di Wall Street pada hari Kamis dan membalikkan posisi Nvidia pada awal pekan ini yang mencatat hari terburuknya sejak Oktober.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...