Vale Bakal Gelar Rights Issue usai Divestasi 14% Saham ke MIND ID
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Aksi korporasi itu dilakukan usai MIND ID mengakuisisi 14% saham INCO.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa MIND ID akan menjadi pemegang mayoritas saham Vale Indonesia. Hal itu usai industri pertambangan BUMN itu menambah kepemilikan sahamnya menjadi 34%.
Selain itu, Kartika yang akrab disapa Tiko menyebut penambahan saham oleh MIND ID berasal dari saham lama dan saham baru.
“Jadi, ada saham lama setengahnya dan saham baru setengahnya. Jadi, 50:50. Pada waktunya akan ada rights issue dan ada saham yang dibeli nanti. Kami akan umumkan nanti strukturnya di pasar modal,” kata Tiko di Hotel Pullman Jakarta, Senin (26/2).
MIND ID menjadi pemegang saham terbesar Vale Indonesia. Adapun komposisi pemegang Vale setelah kesepakatan adalah MIND ID sebesar 34%, VCL sebesar 33,88%, SMM sebesar 11,48&, dan publik sebesar 20,63%.
Harga Divestasi Vale Rp 3.050 per Lembar
Sebelumnya, MIND IND dan Vale Indonesia menyepakati harga divestasi Rp 3.050 per lembar pada Senin kemarin. Harga ini berada di bawah harga pasar, yang rata-rata diperdagangkan Rp 3.830-3.990 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 38,25 triliun. Terpantau saham Vale ditutup merosot 3,04% ke level Rp 3.830 per saham.
Direktur MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan total investasi yang dikelontorkan sekitar US$ 300 juta atau Rp 4,68 triliun. Hendi juga menyebut transaksi akuisisi saham divestasi akan rampung pada Juni 2024 ini melalui kas internal.
“Kira-kira US$300an juta dan itu dibayar selesai juni ini depan dan ada yang melalui mekanisme pasar modal,” ujarnya.
Pada perdagangan Selasa pagi ini pukul 10.05, saham Vale Indonesia menguat 1,31% ke level Rp 3.880 per lembar. Adapun volume perdagangannya 8,51% dengan nilai transaksi Rp 32,73 miliar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 38,55 triliun.