10 Emiten LQ45 Catatkan Penurunan Laba di 2023, Siapa Saja?

Patricia Yashinta Desy Abigail
13 Maret 2024, 15:10
10 Emiten LQ45 Catatkan Penurunan Laba di 2023, Siapa Saja?
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sejumlah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45 telah melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 2023. Rinciannya, ada 22 emiten yang telah melaporkan kinerja per 2023 dan 23 emiten belum melaporkan kinerja keuangannya hingga berita ini ditayangkan. 

Dari 22 perusahaan yang telah mengumumkan laporan keuangan, terdapat 10 perusahaan yang mencatatkan penurunan laba bersih. Seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).

Lalu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT United Tractors Tbk (UNTR),  dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). 

Sementara sisanya, membukukan peningkatan laba sepanjang 2023. Grup bank berkapitalisasi besar misalnya, kompak mencatatkan kenaikan laba. Seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang labanya tumbuh tumbuh 19,4%. Lalu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang labanya terkerek naik 14,18%.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) meningkat 12,47%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menorehkan kenaikan laba 33,7%. Terdapat juga PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 14,97% dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memperoleh kenaikan laba tumbuh 34%. 

Berikut daftar emiten LQ45 yang telah melaporkan kinerja keuangan : 

1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Adaro Energy Indonesia membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 1,64 miliar sepanjang 2023. Nilai ini setara Rp 25,8 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.719. Laba perusahaan terkontraksi 34,16% jika dibandingkan periode 2022 yaitu US$ 2,49 miliar.

2. PT Astra International Tbk (ASII)

Astra International membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 33,83 triliun sepanjang 2023. Laba ASII naik 16,91% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 28,94 triliun.

3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Bank Central Asia membukukan laba bersih dan entitas anak tumbuh 19,4% secara tahunan atau year on year (YoY) nyaris mencapai Rp 50 triliun, tepatnya Rp 48,6 triliun di sepanjang 2023.

4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 20,90 triliun sepanjang 2023. Laba itu naik 14,18% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 18,31 triliun pada 2022.

5. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

BRI membukukan laba bersih secara konsolidasian senilai Rp 44,21 triliun sampai dengan periode September 2023. Raihan laba tersebut meningkat 12,47% secara tahunan.

6. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

BTN mencatatkan laba bersih perusahaan mencapai Rp 3,5 triliun pada Desember 2023. Nilai itu naik 14,97% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp 3,04 triliun pada 2022.

7. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Mandiri membukukan laba bersih senilai Rp 55,1 triliun pada tahun lalu. Laba perseroan naik 33,7% secara tahunan atau year on year (yoy).

8. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

BSI mencatatkan laba bersih Rp 5,7 triliun sepanjang 2023. Laba BSI tumbuh 34% secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 4,26 triliun. Laba tersebut didorong pendapatan bagi hasil bersih yang mencapai Rp 16,17 triliun atau naik 3,88%.

9. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)

Surya Esa Perkasa membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 34,61 juta atau sebesar Rp 542,48 miliar. Laba turun 75,06% dari perolehan setahun sebelumnya sebesar US$ 138,84 juta  pada tahun 2022.

10. PT XL Axiata Tbk (EXCL)

XL Axiata membukukan laba bersih Rp 1,27 triliun pada 2023 atau melesat 14,57% dari periode yang sama yakni sebesar Rp 1,10 triliun pada 2022.

11. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Gudang Garam membukukan perolehan laba bersih senilai Rp 3,28 triliun hingga semester pertama 2023. Raihan laba tersebut melesat 243% dibanding capaian semester pertama 2022 yang senilai Rp 956,14 miliar

12. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Vale Indonesia mencatatkan peningkatan laba sebanyak 36,89% sepanjang 2023. INCO membukukan laba tahun berjalan yang dimiliki entitas induk sebesar US$ 274,33 juta, setara Rp4,28 triliun.

13. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Indo Tambangraya Megah mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 500,33 juta, setara Rp 7,82 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.639 per dolar Amerika Serikat sepanjang 2023. Laba ITMG merosot 58,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 1,2 miliar.

14. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)

Mitratel mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2023. Laba bersih MTEL meningkat 12,62% dari 2022 menjadi Rp 2,01 triliun di 2023.

15. PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS)

Entitas Pertamina, PGN membukukan penurunan laba bersih. PGAS mencatatkan laba bersih sebesar US$ 278,09 juta atau setara Rp 4,29 triliun sepanjang 2023.

16. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

Pertamina Geothermal Energy mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 163,59 juta atau setara Rp 2,57 triliun. Torehan laba tersebut naik 28,47% dari tahun 2022 yang sebesar US$ 127,34 juta.

17. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Bukit Asam mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 6,1 triliun. Perolehan laba perusahaan pelat merah ini merosot 51,41% per 2023 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,56 triliun.

18. PT Mitra Pack Tbk (PTMP)

Anggota baru LQ45, Mitra Pack sepanjang 2023 meraup laba Rp8,40 miliar. Perolehan laba perrusahaan tergelincir 26% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,47 miliar.

19. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)

Sido Muncul membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2023 menjadi Rp 950,64 miliar turun 13,95% dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,10 triliun.

20. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

Emiten BUMN SIG mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 2,17 triliun sepanjang 2023 atau turun 8,22% dari sebelumnya Rp 2,36 triliun.

21. PT United Tractors Tbk (UNTR)

United Tractors membukukan laba yang diatribusikam kepada pemilik entitas induk Rp 20,61 triliun sepanjang 2023. Perolehan laba bersih tersebut turun 1,87% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 21 triliun.

22. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Unilever Indonesia mencatatkan laba bersih 2023 sebesar Rp 4,8 triliun atau merosot 10,5% jika dibanding dengan 2022 yalni Rp 5,3 triliun.

Berikut daftar perusahaan LQ45 yang belum melaporkan kinerja keuangan hingga berita ini ditulis : 

1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
3. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
4. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
5. PT Bank Jago Tbk (ARTO)
6. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
7. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
8. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
9. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
10. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
11. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
12. PT Indofood CBP Tbk (ICBP)
13. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
14. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
15. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
16. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
17. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
18. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
19. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
20. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
21. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
22. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
23. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...