PGN Bukukan Penurunan Laba 14% jadi Rp 4,3 Triliun, Beban Meningkat
PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 278,09 juta atau setara Rp 4,33 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.575 per dolar Amerika Serikat. Raihan laba PGAS turun 14,75% dari periode yang sama tahun 2022 US$ 326,23 juta.
Menelisik laporan keuangan Perusahaan Gas Negara, perolehan pendapatan perusahaan tercatat US$ 3,64 miliar, atau Rp 56,79 triliun. Torehan pendapatan perusahaan pelat merah ini naik 2,17% sepanjang 2023 dibandingkan 2022 US$ 3,56 miliar.
Bila dirinci, pendapatan PGAS lebih banyak disokong dari hasil penjualan kepada pihak ketiga senilai US$ 2,39 miliar sepanjang 2023, dibandingkan 2022 yakni US$ 2,22 miliar. Menurut laporan keuangan perusahaan, perolehan dari niaga gas bumi lebih banyak mencetak cuan senilai US$ 1,88 miliar. Nilai tersebut naik 7,86% dari sebelumnya yakni US$ 2,22 miliar.
Sementara perolehan pendapatan penjualan minyak dan gas bumi dari pihak ketiga tercatat US$ 350,58 juta, turun 21,42% dari sebelumnya US$ 446,16 juta. Pendapatan dari transportasi minyak mengalami peningkatan pesat 390,11% menjadi US$ 35,26 juta dari tahun lalu yang hanya menorehkan US$ 7,19 juta.
Di sisi lain pendapatan dari pihak berelasi, PGAS mengantongi pendapatan US$ 1,24 miliar. Angka ini turun 7,22% dari tahun 2022 senilai US$ 1,34 miliar. Pendapatan dari pihak berelasi paling banyak diterima perusahaan yaitu perolehan penjualan niaga gas bumi US$ 684,63 miliar. Lalu diikuti dari raihan transmisi gas senilai US$ 189,72 miliar.
Perusahaan Gas Negara juga membukukan beberapa beban yang mempengaruhi kinerjanya sepanjang 2023. Beban pokok pendapatan PGAS tercatat US$ 2,91 miliar, meningkat 4,47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 2,78 miliar.
Pembelian dan transmisi gas bumi menjadi segmen yang paling besar memberikan kontribusi terhadap besarnya beban pokok pendapatan perusahaan yakni US$ 1,91 miliar. Angka ini naik 6,53% jika dibandingkan periode 2022 yaitu US$ 1,79 miliar. beban pokok pendapatan pembelian dan transmisi gas bumi dibagi menjadi dua yakni pihak ketiga memberi kontribusi US$ 1,28 miliar dan pihak ketiga US$ 631,36 miliar.
Lalu beban umum dan administrasi perusahaan senilai US$ 201,72 ribu sepanjang 2023 dari 2022 sebesar US$ 198,66 ribu. Sementara beban keuangan PGAS sebanyak US$ 97,62 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 132,44 juta.
Jumlah aset Perusahaan Gas Negara sebesar US$ 6,59 miliar, setara Rp 102,78 triliun hingga akhir 2023, terkikis 8,27% dibandingkan Desember 2022 yaitu US$ 7,19 miliar. Adapun liabilitas perusahaan turun 18,49% menjadi US$ 3,05 miliar, atau Rp 47,64 triliun dari sebelumnya US$ 3,75 miliar. Di sisi lain jumlah ekuitas PGAS sebesar US$ 3,54 miliar atau Rp 55,14 triliun, meningkat 2,86% dari Desember 2022 senilai US$ 3,44 miliar.