PGN Bukukan Penurunan Laba 14% jadi Rp 4,3 Triliun, Beban Meningkat

Patricia Yashinta Desy Abigail
13 Maret 2024, 16:26
PGN Bukukan Penurunan Laba 14% jadi Rp 4,3 Triliun, Beban Meningkat
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Perusahaan Gas Negara (PGN)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 278,09 juta atau setara Rp 4,33 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.575 per dolar Amerika Serikat. Raihan laba PGAS turun 14,75% dari periode yang sama tahun 2022 US$ 326,23 juta.

Menelisik laporan keuangan Perusahaan Gas Negara, perolehan pendapatan perusahaan tercatat US$ 3,64 miliar, atau Rp 56,79 triliun. Torehan pendapatan perusahaan pelat merah ini naik 2,17% sepanjang 2023 dibandingkan 2022 US$ 3,56 miliar.

Bila dirinci, pendapatan PGAS lebih banyak disokong dari hasil penjualan kepada pihak ketiga senilai US$ 2,39 miliar sepanjang 2023, dibandingkan 2022 yakni US$ 2,22 miliar. Menurut laporan keuangan perusahaan, perolehan dari niaga gas bumi lebih banyak mencetak cuan senilai US$ 1,88 miliar. Nilai tersebut naik 7,86% dari sebelumnya yakni US$ 2,22 miliar.

Sementara perolehan pendapatan penjualan minyak dan gas bumi dari pihak ketiga tercatat US$ 350,58 juta, turun 21,42% dari sebelumnya US$ 446,16 juta. Pendapatan dari transportasi minyak mengalami peningkatan pesat 390,11% menjadi US$ 35,26 juta dari tahun lalu yang hanya menorehkan US$ 7,19 juta.

Di sisi lain pendapatan dari pihak berelasi, PGAS mengantongi pendapatan US$ 1,24 miliar. Angka ini turun 7,22% dari tahun 2022 senilai US$ 1,34 miliar. Pendapatan dari pihak berelasi paling banyak diterima perusahaan yaitu perolehan penjualan niaga gas bumi US$ 684,63 miliar. Lalu diikuti dari raihan transmisi gas senilai US$ 189,72 miliar.

Perusahaan Gas Negara juga membukukan beberapa beban yang mempengaruhi kinerjanya sepanjang 2023. Beban pokok pendapatan PGAS tercatat US$ 2,91 miliar, meningkat 4,47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 2,78 miliar.

Pembelian dan transmisi gas bumi menjadi segmen yang paling besar memberikan kontribusi terhadap besarnya beban pokok pendapatan perusahaan yakni US$ 1,91 miliar. Angka ini naik 6,53% jika dibandingkan periode 2022 yaitu US$ 1,79 miliar. beban pokok pendapatan pembelian dan transmisi gas bumi dibagi menjadi dua yakni pihak ketiga memberi kontribusi US$ 1,28 miliar dan pihak ketiga US$ 631,36 miliar.

Lalu beban umum dan administrasi perusahaan senilai US$ 201,72 ribu sepanjang 2023 dari 2022 sebesar US$ 198,66 ribu. Sementara beban keuangan PGAS sebanyak US$ 97,62 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 132,44 juta.

Jumlah aset Perusahaan Gas Negara sebesar US$ 6,59 miliar, setara Rp 102,78 triliun hingga akhir 2023, terkikis 8,27% dibandingkan Desember 2022 yaitu US$ 7,19 miliar. Adapun liabilitas perusahaan turun 18,49% menjadi US$ 3,05 miliar, atau Rp 47,64 triliun dari sebelumnya US$ 3,75 miliar. Di sisi lain jumlah ekuitas PGAS sebesar US$ 3,54 miliar atau Rp 55,14 triliun, meningkat 2,86% dari Desember 2022 senilai US$ 3,44 miliar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...