PGE Siapkan Belanja Modal Rp 8 Triliun, Porsi Terbesar untuk Ekspansi

Patricia Yashinta Desy Abigail
14 Maret 2024, 17:45
PGE Siapkan Belanja Modal Rp 8 Triliun, Porsi Terbesar untuk Ekspansi
Dokumentasi Pertamina Geothermal
Manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Button AI Summarize

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure sebesar US$ 547 juta, setara Rp 8,52 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.580 per dolar Amerika Serikat pada tahun ini. 

Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Yurizki Rio mengatakan 10% sampai dengan 15% atau sekitar Rp 1,27 triliun dari total belanja modal dianggarkan untuk maintenance. Sementara sisanya digunakan sebagai growth capex. 

Yurizki juga menjelaskan belanja modal akan digunakan untuk ekspansi perusahaan, seperti rencana pengembangan organik serta rencana akuisisi. Perusahaan juga ingin mengembangkan teknologi yang nantinya berperan meningkatkan kualitas serta penghasilan perseroan.

"Sumber fund-nya ada dari current facility PGEO. Kalau akusisi nantinya dapat dilaksanakan tahu ini, dana akan didukung sindikasi kredit perbankan," sebutnya. Namun Yurizki tidak memberi tau secara detail berapa besaran yang akan diajukan perusahaan kepada bank yang mau dibidik PGEO untuk mendapatkan sindisikasi pinjaman.

Selain itu, Yurizki juga optimis kinerja PGEO di 2024 akan membukukan kinerja yang positif seiring dengan rencana-rencana yang sudah terealisasi maupun yang masih dalam proses.

"All time high performance tercapai di 2023. Kami akan melihat poin-poin mana untuk menjaga kinerja seperti di tahun lalu. Overall kami positif margin positif seperti 2023," tuturnya.

Sebagai informasi, baru-baru ini, PGE mencapai kesepakatan dengan perusahaan pengembang panas bumi Kenya, Geothermal Development Company Ltd. (GDC) dan Africa Geothermal International Ltd. (AGIL), untuk mempercepat pengembangan lapangan panas bumi di negara Afrika itu. Eksplorasi dua lapangan panas bumi di Kenya yang dikembangkan PGE bersama kedua mitranya itu diharapkan bisa dimulai tahun ini. 

Dalam pembicaraan tingkat tinggi yang dilangsungkan di kantor pusat GDC di Nairobi, Rabu (6/3) PGE dan GDC mendiskusikan dukungan dari Pemerintah Kenya dalam percepatan proyek pengembangan lapangan panas bumi Suswa, area vulkanis yang terletak di wilayah Narok, Kenya. GDC merupakan pengembang panas bumi yang sepenuhnya dimiliki Pemerintah Kenya.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi, mengatakan pertemuan di Nairobi ini merupakan tindak lanjut kesepakatan awal yang telah dicapai dengan GDC dan AGIL pada 2023 lalu. Sebelumnya, pada 22 Agustus 2023, PGE dan AGIL menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan lapangan panas bumi Longonot yang terletak di kawasan Great Rift Valley, Kenya.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...