Home Credit Lirik Pembiayaan Pendidikan, Kecantikan, dan Perjalanan

Lona Olavia
22 Maret 2024, 10:58
Home Credit Lirik Pembiayaan Pendidikan, Kecantikan, dan Perjalanan
Katadata/Lona Olavia
(Kiri ke kanan) Chief Marketing & Digital Officer Home Credit Sheldon Chuan, Guru Besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia Budi Frensidy, dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Sigit Sembodo dalam acara Buka Puasa Bersama dengan Media 2024, Kamis (21/3).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Home Credit Indonesia melirik pembiayaan di sektor pendidikan, kecantikan, dan perjalanan. Pembiayaan tersebut akan diluncurkan mulai kuartal dua hingga akhir tahun ini. 

Chief Marketing & Digital Officer Home Credit Sheldon Chuan mengatakan, kebutuhan masyarakat atas pendidikan sangat tinggi. Begitupula dengan kecantikan dan jalan-jalan yang trennya terus meningkat.

Selain itu pembiayaan ini menurutnya juga akan melengkapi ekosistem pembiayaan yang sudah ada di PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Home Credit sebagai informasi juga merupakan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).

“Untuk Home Credit kami akan cari peluang bagaimana bisa berkolaborasi dengan Danamon dan Adira. Apalagi dengan pendanaan MUFG kami dapat pendanaan yang lebih bagus,” katanya dalam acara buka bersama media di Jakarta, Kamis (21/3).

Dengan pendanaan yang bagus tersebut, Sheldon mengaku perseroan belum memiliki rencana untuk menggelar penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) dalam waktu dekat.

“Untuk sekarang tidak (IPO, Red) karena kami kan baru diakuisisi oleh MUFG Oktober tahun lalu. Pemegang saham kami yang paling besar Krungsri Grup dari Thailand, tapi pemiliknya juga MUFG dan pemegang saham di Indonesia Adira juga,” jelasnya.

Sebelumnya, Home Credit mengumumkan pendanaan sebanyak US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun dari MUFG Bank Ltd pada akhir tahun lalu. Pendanaan ini merupakan pendanaan perdana pasca akuisisi Home Credit oleh konsorsium MUFG yang dipimpin Krungsi dan Adira Finance jelang akhir tahun lalu.

Sementara soal target pembiayaan tahun ini, Sheldon berharap bisa double digit dan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang naik 11% menjadi Rp 9,3 triliun. Hal tersebut didorong dengan tingginya penyaluran pembiayaan di momen Ramadan tahun ini. Selain itu, tingkat optimistis masyarakat juga lebih tinggi usai tuntasnya Pilpres. 

“Ramadan ini kebutuhan dan keinginan masyarakat sangat banyak, jadi peningkatan saat Ramadan ini akan sangat besar bahkan jika dibanding Januari-Februari 2024 ini, peningkatannya bisa lebih dari 20%," ucapnya.

Guna mencapai target di tahun 2024 ini, khususnya dalam momen bulan suci ini, Home Credit mengadakan promo Ramadan dengan bunga 0%. Home Credit juga memberikan promo bebas satu kali cicilan yang bisa dimanfaatkan di berbagai platform belanja online seperti Blibli.

"Kalau untuk Ramadan ini banyaknya pembelian barang berupa sofa, kulkas dan smartphone masih unggul juga," kata Sheldon.

Selain itu, perseroan juga akan memperluas jangkauan pembiayaan dengan terus melakukan ekspansi bisnis. Hingga saat ini distribusi layanan Home Credit sudah mencapai 22.000 titik di seluruh Indonesia. Meski begitu, ia mengatakan untuk wilayah pulau Jawa masih mendominasi sehingga, Home Credit akan fokus untuk berekspansi di Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.  

Adapun tim Market Research Home Credit menunjukkan bahwa 80% responden menganggap Ramadan adalah momen yang paling menarik untuk belanja, lebih tinggi dibandingkan dengan imlek (11%), hari valentine (5%) dan Pemilu (4%).

Dalam riset yang sama, responden juga mengungkapkan bahwa mereka memiliki sejumlah rencana di bulan Ramadan. Rencana tersebut antara lain bepergian (32%), membuka bisnis baru (31%), membeli pakaian baru (27%), dan membeli sejumlah barang seperti smartphone, gadget, furniture, laptop atau komputer dan sebagainya (22%).  

Di acara yang sama, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Sigit Sembodo memprediksi, pembiayaan di tahun ini bisa naik 11%-12%. Di mana, pembiayaan akan lebih besar penyalurannya pada semester dua tahun ini.

“Di semester satu banyak hari libur daripada semester dua, jadi berpengaruh mengurangi volume pembiayaan. Selain itu satu putaran juga lebih bagus buat dunia usaha,” katanya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...