Manuver Telkom soal Target Pendapatan 2024 dan Bocoran Dividen Jumbo

Lona Olavia
26 Maret 2024, 10:19
Manuver Telkom soal Target Pendapatan 2024 dan Bocoran Dividen Jumbo
Katadata/Lona Olavia
Button AI Summarize

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengakui pendapatan perseroan selama lima tahun terakhir ini low single digit atau berjalan stagnan. Berdasarkan data Bloomberg, sejak tahun 2018 Telkom memang mencatatkan pertumbuhan pendapatan di bawah 5%. Namun untuk tahun ini, Telkom berani mengejar target pendapatan di atas 5% atau mid single digit.

Manajemen juga mengusulkan dividen yang diberikan untuk tahun buku 2023 akan lebih besar dari tahun sebelumnya.

“Dividen kami mengusulkan tidak turun dari tahun lalu. Kami tumbuh 18% labanya, jadi kami usulkan bisa berikan dividen lebih baik lagi,” kata VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko dalam acara buka bersama media, di Jakarta, Senin (25/3).

Telkom akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 pada 3 Mei 2024 siang. Perusahaan masih mengikuti guideline yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu menjaga dividend payout ratio antara 60% hingga 80%.

VP Investor Relations Telkom Achmad Faisal mengatakan, sejak dua tahun yang lalu Telkom telah merancang strategi 5 bold moves. Dengan strategi ini, perseroan membagi bisnis business to business (B2B) dengan business to customer (B2C). B2B dikelola Telkom dan B2C oleh Telkomsel. Di mana, kalau keduanya bertumbuh maka compound annual growth rate (CAGR) bisa kembali ke mid single digit.

“Dari sisi Telkomsel masih low single digit, dari indihome sudah mid single digit. Ditambah dari andalan B2B, maka kami usahakan untuk mid single digit. Semoga terlaksana di 2024. Karena dari Fixed Mobile Convergence sudah berjalan. Dari capex dan opex efisiensi juga sudah cukup on track,” ucap VP Investor Relations Telkom Achmad Faisal.

Adapun capex tahun ini dikatakannya masih berada di rentang 22%-24% dari pendapatan 2023. Sementara di 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan mencapai Rp 33 triliun atau 22,1% dari total pendapatan. Belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi, peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G. Serta pembuatan Satelit Merah Putih 2 yang saat ini sudah berada di orbit 113 BT, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, serta penyelesaian Hyperscale Data Center Cikarang dan pembangunan Hyperscale Data Center Batam.

Kembali ke pendapatan Telkom yang terbilang stagnan, Andri mengatakan, hal itu salah satunya disebabkan oleh persaingan yang semakin melebar, tidak terbatas pada industri telekomunikasi namun juga ke perusahaan digital yang makin menjamur.

“Di saat kami masih sehat, kami harus bertransformasi, kami tidak boleh terlena. Kami harus jadi pemain digital telko yang selalu berkompetisi dan berinovasi,” ungkapnya.

Kinerja Keuangan

Menilik kinerja, Telkom mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023. Perseroan membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp 149,2 triliun atau tumbuh sebesar 1,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) perseroan tercatat sebesar Rp 77,6 triliun dengan EBITDA marjin pada 52,0%. Sementara laba bersih perseroan tumbuh dua digit sebesar 18,3% secara tahunan menjadi Rp 24,6 triliun pada akhir tahun 2023. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...