Lebih Pilih Partner Strategic, Telkom Batalkan IPO Data Center

Lona Olavia
26 Maret 2024, 10:27
Lebih Pilih Partner Strategic, Telkom Batalkan IPO Data Center
Telkom
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) bakal menjalin kerja sama dengan mitra strategis dalam mengembangkan kemampuan dan kapasitas data center atau pusat datanya. Cara itu dipilih emiten telekomunikasi pelat merah itu untuk monetisasi daripada menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa. Begitupun dengan anak usahanya yang lain. 

“Dalam tahun ini kami akan cari strategic partner, yang kami utamakan adalah global player, karena mereka punya networking yang bagus atau private equity company yang punya keahlian di data center. Kami lagi cari skema monetisasinya, yang jelas kami tidak IPO,” kata VP Investor Relations Telkom Achmad Faisal dalam acara buka bersama media, di Jakarta, Senin (25/3).

IPO, jelas Achmad batal dipilih karena menurutnya kondisi pasar baik internal dan eksternal masih belum mendukung. “Kami cari strategic partner karena IPO itu prosesnya lebih lama. Kondisi makroekonomi di 2024 juga masih ada ancaman global, suku bunga masih tinggi dan ada inflasi,” ujarnya.

Untuk itu, Telkom menurutnya memilih untuk melakukan monetisasi dengan mencari strategic partner. Hal tersebut dilakukan juga mengingat data center bukan merupakan DNA perseroan. “Untuk platform data center dan cloud kami harus bersinergi dengan pihak luar,” ujarnya.

Lebih lanjut untuk memuluskan rencana menggandeng strategic partner, perseroan saat ini tengah menjalankan beauty contest untuk mencari penasihat finansial. Saat ini Telkom sudah mengangkat penasihat bisnis untuk data center. Perseroan juga terus berkomunikasi dengan Kementerian BUMN dalam hal ini.

Achmad mengatakan, Telkom saat ini tengah membangun kapasitas data center untuk meningkatkan EBITDA. Saat ini Telkom baru memiliki total 42 megawatt (MW) dan ditargetkan bisa mencapai hingga 55-60 MW supaya lebih menarik untuk monetisasi, layaknya Singtel. Ekspansi melalui NeutraDC sebagai anak perusahaan yang fokus pada bisnis DC akan didorong oleh peningkatan kapasitas di Cikarang Hyperscale Data Center sebesar 13 MW.

Adapun monetisasi diharapkannya bisa terlaksana pada semester dua tahun ini. Di mana, dananya tersebut akan digunakan untuk membangun aset land bank lebih besar lagi di 2030. Namun secara kepemilikan saham, Telkom menginginkan sebagai mayoritas pemegang saham.

Pada bisnis data center, Telkom memiliki dan mengelola 32 data center yang tersebar di empat negara yakni Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste dengan rata-rata utilisasi hingga 70%. Di mana dari jumlah 32 tersebut, lima ada di luar negeri dan sisanya ada di Indonesia.

Mayoritas data center tersebut memiliki klasifikasi tier 3 dan 4 dengan total kapasitas hingga 42 megawatt. Sepanjang 2023, bisnis data center dan cloud perseroan membukukan pendapatan Rp 1,9 triliun atau tumbuh 14,8% year on year.

Mengikuti implementasi inisiatif FMC, selanjutnya Telkom kini tengah fokus mempersiapkan implementasi strategi DCCo. Telkom melalui anak usahanya Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) fokus mengembangkan bisnis Hyperscale Data Center dan Enterprise Data Center untuk melayani kebutuhan korporasi besar dari berbagai segmen pelanggan.

Sementara itu Edge Data Center yang dimiliki difokuskan untuk mendukung layanan pemerintah lokal, operator telekomunikasi dan provider internet lokal, serta pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di seluruh Indonesia. Tahun 2024, Telkom akan meningkatkan kapasitas data center-nya dari 42 MW menjadi 55 MW, yang didorong oleh peningkatan kapasitas Hypercale Data Center Cikarang sebesar 13 MW.

“Kehadiran data center Telkom tidak hanya di Wilayah Barat Indonesia, namun juga di Kawasan Timur Indonesia seperti Makassar dan Manado. Pusat data kami terdiri dari kapasitas beban IT sebesar 42 MW dengan rata-rata tingkat utilisasi total sebesar 70%,” ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...