Angkut 19,97 Juta Penumpang, Pendapatan Garuda Indonesia Tumbuh 40%

Lona Olavia
1 April 2024, 14:49
Angkut 19,97 Juta Penumpang, Pendapatan Garuda Indonesia Tumbuh 40%
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Calon haji berada di kabin pesawat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (5/6/2023) dini hari.
Button AI Summarize

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan kenaikan pendapatan 40% atau sebesar US$ 2,94 miliar di 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$ 2,1 miliar.  

Sepanjang tahun 2023, Garuda Indonesia Group berhasil mencatatkan kinerja operasional melalui pertumbuhan jumlah angkutan penumpang hingga 34% yakni mencapai 19,97 juta penumpang dibandingkan pada periode sebelumnya 14,84 juta penumpang.  

“Dalam capaian tersebut, Garuda Indonesia berhasil mengangkut penumpang sebanyak 8.291.094 dan Citilink sebanyak 11.678.930 penumpang,” jelas Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan resmi, Senin (1/4).

Pendapatan usaha tersebut didorong dari pendapatan penerbangan berjadwal yang naik 41% secara tahunan menjadi US$ 2,37 miliar dari sebelumnya US$ 1,68 miliar. Hal itu sejalan dengan pergerakan masyarakat yang menggunakan transportasi udara di fase pasca pandemi terus bergerak mendekati situasi sebelum pandemi. Lebih lanjut pada penerbangan berjadwal penumpang sendiri, tumbuh 52% dari tahun sebelumnya menjadi US$ 2,21 miliar.

Selaras dengan penerbangan berjadwal, pendapatan penerbangan tidak berjadwal juga mencatat pertumbuhan hingga 65% atau sebesar US$ 288,03 juta dari tahun sebelumnya yaitu US$ 174,81 juta. Di mana pendapatan penerbangan haji di tahun 2023 menyumbang kenaikan signifikan hingga 145% menjadi US$ 235,17 juta dibandingkan tahun sebelumnya yaitu US$ 92,48 juta. Kemudian, pendapatan lain-lain turut naik 15% dari kinerja 2022 menjadi US$ 270,58 juta. 

Irfan menjelaskan, setelah melewati fase pandemi beberapa tahun lalu dengan melaksanakan berbagai langkah perbaikan, Garuda Indonesia membukukan laba tahun berjalan sebesar US$ 251,99 juta.

Hal itu menurutnya semakin memperkuat fundamental positif kinerja usaha Garuda Indonesia pasca merampungkan restrukturisasi di akhir tahun 2022 lalu.

“Implementasi aksi strategis korporasi dalam upaya percepatan pemulihan kinerja pascarestrukturisasi dibarengi dengan geliat pergerakan penumpang yang terus tumbuh, diharapkan dapat semakin memperkokoh landasan entitas bisnis Garuda Indonesia,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...