Atlantis Subsea Tetapkan Harga IPO di Batas Bawah Rp 100 per Lembar

Nur Hana Putri Nabila
2 April 2024, 11:23
Atlantis Subsea Tetapkan Harga IPO di Batas Bawah Rp 100 per Lembar
Dokumentasi perseroan
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) telah mematok harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 100 per lembar. Harga tersebut merupakan batas bawah dari harga penawaran awal alias bookbuilding di rentang Rp 100-120 per lembar. Alhasil, emiten dari sektor energi tersebut bisa meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 144 miliar. 

Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Artha Sekuritas Indonesia. Perseroan juga dijadwalkan akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 16 April 2024 mendatang.

Secara bersamaan, perseroan juga menerbitkan sebanyak 1,74 miliar waran seri I atau sebanyak 34,80% dengan harga pelaksanaan Rp 300 dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang 20 saham baru perseroan berhak memperoleh 29 waran seri I. Di mana setiap satu saran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru ATLA yang dikeluarkan dalam portepel. Total dana dari saran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 522 miliar. 

Sementara dana hasil IPO saham yang akan diterima oleh perseroan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum, seluruhnya akan digunakan sebagai berikut:

  1. Sekitar 36,74% akan digunakan untuk pembelian peralatan guna menunjang kegiatan operasional perseroan.
  2. Sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja seperti biaya instalasi peralatan (biaya sewa peralatan, biaya dukungan teknis, pekerjaan pengawasan dan supervisi teknis), biaya tenaga ahli, biaya penelitian dan survei, biaya perlengkapan survei, biaya transportasi dan akomodasi, biaya pemeliharaan, biaya sewa, gaji karyawan dan lain-lain. 

Sementara terkait kebijakan pembagian dividen, mulai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 dan seterusnya, manajemen ATLA akan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20% atas laba bersih tahun berjalan.

Berdasarkan laporan keuangannya, jumlah laba neto tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 sebesar Rp 6,29 miliar dan atau turun 53,22% sebesar Rp 7,15 miliar. Sebelumnya, perseroan membukukan  sebesar Rp 13,44 miliar pada 31 Desember 2021. Penurunan laba neto tahun berjalan tersebut terutama disebabkan turunnya pendapatan usaha perseroan. 

Berdasarkan akta pendirian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham dalam perseroan. Yakni Rudi Reksa Sutantra sebanyak 63%, Yophi Kurniawan Iswanto 21%, Denny Ray Hendra 6%, Hendry Widjaja 6%, dan Tomas Gunawan 4%.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...