Perbankan Sebut Restrukturisasi Covid-19 Dihapus Tak Pengaruhi Kinerja

Patricia Yashinta Desy Abigail
2 April 2024, 11:41
Perbankan Sebut Restrukturisasi Covid-19 Dihapus Tak Pengaruhi Kinerja
Freepik
Restrukturisasi Utang
Button AI Summarize

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) optimistis kinerja keuangan perseroan tidak akan berpengaruh usai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan penghapusan restrukturisasi kredit Covid-19. 

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengatakan, perusahaan pada prinsipnya akan sejalan dengan kebijakan dari pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan. 

Hera menjelaskan portofolio kredit restrukturisasi BCA terus mencatatkan penurunan, seiring dengan pemulihan bisnis debitur. Dari total jumlah restrukturisasi kredit saat ini, didominasi oleh kategori lancar.

Selaras dengan hal tersebut, rasio loan at risk (LAR) BCA secara konsisten mencatatkan penurunan hingga menyentuh satu angka, yaitu sebesar 6,9%. Jika dibandingkan dengan 10,4% pada tahun 2022. Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BCA terjaga di angka 1,9% pada tahun 2023.

Adapun biaya provisi tercatat Rp 2,3 triliun di 2023 atau turun sebesar Rp 2,2 triliun dari tahun sebelumnya, seiring dengan perbaikan kualitas pinjaman. Meskipun tren kualitas kredit BCA membaik, BCA tetap memiliki CKPN yang memadai.

"NPL coverage BCA sebesar 234,1% dan LAR coverage sebesar 69,7% pada tahun 2023, salah satu yang paling tinggi di industri perbankan," kata Hera dalam keterangan resminya, Senin (1/4).

Adapun biaya pencadangan akan senantiasa kami review sejalan dengan perkembangan kualitas aset dan kondisi ekonomi.

Sementara Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman menjelaskan, kondisi usaha para debitur saat ini telah kembali dapat memenuhi kewajiban pembayaran kredit baik cicilan pokok maupun bunga.

“Saat ini kondisi debitur terdampak Covid-19 telah mencapai soft landing, sebelum berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit oleh OJK,” ujar Ali dalam keterangan resminya, Senin (1/4).

Adapun, sektor yang paling terdampak saat pandemi Covid-19 di Bank Mandiri antara lain sektor pengangkutan, pergudangan, penyediaan akomodasi, dan penyediaan makan minum. 

Namun demikian, Bank Mandiri lanjut Ali akan tetap memantau secara ketat kondisi usaha debitur melalui early warning signal dan dapat memberikan restrukturisasi lanjutan apabila dibutuhkan. 

“Khusus untuk debitur yang mendapat restrukturisasi Covid-19 mayoritas sudah masuk ke level normal (sebelum pandemi). Hanya tersisa sedikit di sektor-sektor tertentu,” ungkapnya. 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...