Tenang, Konflik Timur Tengah Tak Berdampak ke Pasokan Unilever

Nur Hana Putri Nabila
25 April 2024, 19:56
Ilustrasi saham Unilever
Pexels
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menegaskan bahwa situasi geopolitik di Timur Tengah terkait konflik antara Israel dan Iran tidak berdampak pada ketersediaan bahan baku perusahaan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menegaskan bahwa situasi geopolitik di Timur Tengah terkait konflik antara Israel dan Iran tidak berdampak pada ketersediaan bahan baku perusahaan. Benjie Yap, Presiden Direktur Unilever Indonesia, mengatakan Unilever Indonesia memiliki kontrak jangka panjang dengan pemasok atau supplier secara global dan memiliki lebih dari satu pemasok.

Benjie mengatakan konflik geopolitik itu tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi perusahaan. Menurutnya, perusahaan dapat menutup impor langsung bahan baku apa pun melalui kegiatan ekspor. 

Untuk pemasok domestik, Unilever Indonesia memiliki strategi mitigasi untuk mengatasi dampak gangguan geopolitik global. “Jadi, salah satunya adalah menawarkan portfolio yang lebih luas,” kata Benjie dalam Paparan Publik Kinerja Keuangan Kuartal I 2024 secara virtual, Rabu (24/4). 

Unilever Indonesia membukukan laba sebesar Rp 1,44 triliun pada kuartal I 2024, naik 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 1,4 triliun. Namun, penurunan penjualan di segmen makanan dan minuman dalam negeri membuat penjualan bersih Unilever turun. 

Berdasarkan laporan keuangan, penjualan bersih emiten produsen consumer goods tersebut turun 5% menjadi Rp 10,07 triliun pada kuartal I 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,6 triliun. 

Secara rinci, penjualan dari segmen home and personal care naik menjadi Rp 6,22 triliun pada 2024 dari Rp 6,61 triliun pada 2023. Penjualan ekspor untuk personal care juga terkerek 2,6% menjadi Rp 214,56 miliar dari sebelumnya Rp 209,12 miliar pada 2023.  

Namun, segmen makanan dan minuman dalam negeri justru turun 2,46% menjadi Rp 3,56 triliun dari sebelumnyaRp 3,65 triliun. Penjualan ekspor untuk segmen makanan dan minuman perseroan juga merosot menjadi Rp 71,89 miliar dari sebelumnya Rp 124 miliar. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...