Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
1 Mei 2024, 09:46
Direktur Utama BRI Sunarso
Foto: Dokumentasi BRI
Direktur Utama BRI Sunarso
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI (BBRI) terpantau mengalami koreksi signifikan. Dengan mempertimbangkan respon pasar tersebut, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali melakukan proses buyback saham BBRI. 

Seperti diketahui, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 13 Maret 2023 lalu, BRI telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham BBRI maksimum sebesar Rp1,5 triliun yang prosesnya dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujuinya buyback lewat RUPST.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya melakukan buyback untuk memberikan sinyal bahwa kondisi Perusahaan jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dipersepsikan market.  

Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K menyampaikan, fokus manajemen adalah memastikan Perusahaan dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang, meskipun itu memerlukan koreksi-koreksi kecil di perjalanan jangka pendek. 

“Bagi long-term shareholders, penyempurnaan dan perbaikan yang kami lakukan saat ini, seharusnya memberikan benefit lebih tinggi,” tambahnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/5).

Dari sisi kinerja, di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, BRI mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir Triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun. Hal tersebut diungkapkan Sunarso dalam press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta pada Kamis (25/04).

Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year (YoY). Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% diantaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM. 

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% YoY.

“BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97% job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB di kisaran 61%,” jelas Sunarso.

Sunarso mengatakan, dengan pijakan kinerja yang positif pada tiga bulan pertama tahun 2024 ini, BRI optimis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking, serta risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global yang perlu dicermati. 

“BRI akan lebih fokus merespon tantangan domestik, terutama melalui pemberdayaan UMKM,” pungkas Sunarso.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...