Laba Indofood Turun 36% jadi Rp 2,4 Triliun di Q1, Ini Penyebabnya
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 2,44 triliun sepanjang kuartal I 2024. Laba Indofood Sukses Makmur terkikis 36,36% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,84 triliun.
Melansir laporan kinerja Indofood Sukses Makmur, perusahaan membukukan kenaikan penjualan bersih 0,81% dari periode kuartal I 2024 menjadi Rp 30,79 triliun dari Rp 30,54 triliun.
Jika dirinci, raihan pendapatan INDF dari penjualan kepada pihak ketiga Rp 27,99 triliun. Angka ini lebih rendah 1,02% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 28,28 triliun.
Namun demikian perolehan penjualan kepada pihak ketiga merupakan sokongan terbesar dibandingkan dari pos pihak berelasi yang hanya mencatatkan Rp 2,8 triliun hingga tiga bulan pertama 2024. Raihan dri pos pihak berelasi juga menurun dari kuartal I 2023 yakni Rp 2,26 triliun.
Besarnya pendapatan Indofood harus terdilusi akibat dari sejumlah beban yang tercatat dalam laporan kinerja perusahaan. Seperti beban pokok penjualan INDF pada kuartal satu tahun ini Rp 20,27 triliun. Walaupun begitu, beban pokok penjualan turun 3,68% dari sebelum Rp 21,05 triliun.
Lebih lanjut, kinerja INDF juga terimbas dari beban penjualan dan distribusi Rp 3,09 triliun. Meningkat 4,24% dari sebelum Rp 3,09 triliun. Selanjutnya untuk pos total beban umum dan administrasi sebesar Rp 1,48 triliun.
Kemudian total peenghasilan operasi lain yakni Rp 534,76 miliar dan beeban operasi lainnya Rp 115,32 miliar. Indofood Sukses Makmur turut mencatatkan beban keuangan yang membengkak 202,16% menjadi Rp 2,35 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 779,47 miliar.
Total aset perusahaan hingga Maret 2024 ssenilai Rp 198,31 triliun. Aset INDF tumbuh 6,28% dari Desember 2023 yakni Rp 186,58 triliun. Lalu total liabilitas Indofood Rp 94,34 triliun dari sebelum Rp 89,12 triliun. Sementara ekuitas INDF sampai Maret 2024 tercatat Rp 103,97 triliun dari sebelum Rp 100,46 triliun.