Ratusan Karyawan Indofarma Demo, Desak Ingin Temui Erick Thohir
Ratusan karyawan PT Indofarma Tbk (INAF) melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (6/5).
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, para demonstran memaksa ingin bertemu dengan Menteri BUMN, Erick Thohir. Tak hanya itu, mereka juga meminta agar petinggi perusahaan menyelesaikan sederet masalah yang dihadapi Indofarma.
“Kita tidak akan meninggalkan Gedung BUMN sebelum bertemu Erick Thohir. Pak polisi bukakan pagar!,” tegas suara lantang perempuan yang tengah orasi di atas mobil komando.
Koordinator Lapangan PT Indofarma Global Medika, Saiful mengatakan sebanyak 300 orang dikerahkan untuk mengerubungi Jalan Merdeka Selatan sejak pukul 08.00 pagi. Awalnya, mereka ingin berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, tetapi kepolisian memberhentikan mereka di area Patung Kuda. Kemudian pada pukul 11.00 WIB, aksi demonstrasi pindah ke Gedung Kementerian BUMN dan terus berlangsung.
Saiful menegaskan tidak ada seorang pun karyawan di Indofarma yang pernah melakukan orasi sebab mayoritas karyawan memiliki latar belakang pendidikan teknik dan farmasi. Orasi dan turunnya karyawan Indofarma ke jalan hari ini terpaksa dilakukan demi mendapatkan kepastian terkait hak upah dan penyelesaian perusahaan mereka.
Perlu diketahui, nasib Indofarma kini tengah di ujung tanduk. Hal itu lantaran diterpa serangkaian masalah bisnis yang membuatnya pailit usai berakhirnya pandemi covid-19. Tak hanya itu, kinerja keuangan Indofarma juga terus tertekan dan terindikasi melakukan kecurangan (fraud).
“Nggak mungkin mereka begini karena sudah terdesak saja makanya mereka begini,” kata Saiful di depan Kementerian BUMN kepada Katadata.co.id, Senin (6/5) siang.
Sebelumnya, Saiful mengatakan sejumlah 10 karyawan Indofarma sempat dipanggil ke Sekretariat Presiden. Mereka diminta untuk menjelaskan terkait masalah yang tengah terjadi. Saiful menyebut pihak Istana akan menyelesaikan masalah ini secepatnya. Namun, dia menyayangkan pihak Kementerian BUMN yang menaungi perusahaan farmasi tersebut justru bungkam.