Bukit Asam Putuskan Bagi Dividen Rp 4,57 Triliun, Setara 75% Laba 2023

Ringkasan
- PT Trimegah Sekuritas memproyeksikan bahwa sektor batu bara akan mengalami kecerahan pada tahun 2025 karena adanya peningkatan permintaan dari negara-negara yang memasuki musim dingin, dan prospek saham di sektor ini bisa semakin meningkat jika pemerintah memutuskan untuk menurunkan tarif royalti batu bara.
- Emiten-emiten seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), dan PT Indika Energy Tbk (INDY) akan sangat diuntungkan jika pemerintah menurunkan tarif royalti batu bara, di mana royalti adalah pembayaran kepada pemerintah sebagai kompensasi untuk penambangan sumber daya mineral.
- Tarif royalti batu bara di Indonesia ditentukan berdasarkan harga batu bara acuan (HBA) dengan variasi tarif mulai dari 17% hingga 28% tergantung pada kisaran harga HBA. Beberapa emiten besar di sektor batu bara telah mengungkapkan harapan mereka agar pemerintah meninjau ulang dan potensial menurunkan tarif royalti untuk meringankan beban dan meningkatkan laba perusahaan.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menetapkan pembagikan dividen tunai Rp 4,57 triliun. Nilai dividen itu setara 75% laba bersih perusahaan sepanjang 2023 yang senilai Rp 6,1 triliun.
Pembagian dividen ini telah mendapatkan kesepakatan dari rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (8/5). Sisanya, sebesar 25% atau sebesar Rp 1,52 triliun sigunakan sebagai laba ditahan.
"Memberikan wewenang kepada direksi perseroan dengan hak subsitusi untuk mengatur lebih lanjuta cara pengambilan dividen," kata Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail, Rabu (8/5).
Jika dibandiingkan sebelumnya PTBA sepakat menyetujui pembagikan dividen Rp 12,6 triliun atau 100% dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. Meski laba bersih sepenuhnya dibagikan untuk dividen, perusahaan menyebut ekspansi bisnis perseroan. "Kami lebih banyak concern pada pengembangan energi baru terbarukan juga menambah kapasitas eksisting sekarang," kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail, Kamis (15/6).
Angka dividen perusahaan pada periode ini lebih kecil dibandingkan dengan periode tahun lalu. Namun demikian perusahaan tidak absen dalam memberikan diividen kepada pemegang sahamnya.
Seiring dengan pembagian dividen ini, saham PTBA naik 1,39% ke level Rp 2.920 per saham. Pada perdagangan hingga pukul 14,45 WIB, saham Bukit Asam paling besar berada di level Rp 3.020 per saham. Adapun volume yang diperdagangkan 71,33 juta dengan nilai transaksi Rp 209,31 miliar dan frekuensi perdagangan 13.174.