Siapkan Capex Rp 4,02 T, Adaro Minerals Fokus Bangun Smelter Alumunium

Nur Hana Putri Nabila
14 Mei 2024, 19:58
Adaro Minerals
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.
Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) Christian Ariano Rachmat (ketiga kiri) berbincang dengan, dari kiri, Direktur Heri Gunawan, Direktur Hendri Tamrin,Wakil Presiden Direktur Iwan Dewono Budiyuwono, Direktur Wito Krisnahadi dan Direktur Totok Azhariyanto, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (14/5/2024). RUPST tersebut menyetujui dan mengesahkan antara lain laporan tahunan dan laporan keuangan konsolidasi tahun 2023 dimana ADMR berhasil mencapai kinerja keua
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengalokasikan capital expenditure (capex) atau belanja modal sebesar US$ 175 juta sampai dengan US$ 250 juta pada 2024. Jika dikalkulasikan, nilai capex itu bisa mencapai hingga Rp 4,02 triliun (kurs: Rp 16.112 per dolar AS).

Direktur Adaro Minerals Heri Gunawan, mengatakan jumlah tersebut berasal dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 440,88 juta atau senilai Rp 7,10 triliun pada tahun 2023.

"Untuk tahun ini guidance kita US$ 175 hingga US$ 250 juta, anggaranya seperti itu untuk smelter maupun infrastruktur," kata Heri dalam konferensi pers RUPST Adaro Minerals Indonesia di Jakarta Selasa (14/5).

Sementara itu, Heri mengatakan belanja modal yang telah digunakan perusahaan mencapai USD$ 77,1 juta atau setara dengan Rp 1,24 triliun pada kuartal I 2024. Nilai ini naik 257% dibandingkan kuartal I 2023.

Belanja modal tersebut dialokasikan untuk konstruksi smelter aluminium KAI dan proyek-proyek infrastruktur PT Maruwai Coal (MC). Maruwai Coal merupakan salah satu unit bisnis Adaro Minerals yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat, menyebut capex tersebut digunakan untuk mengolah komoditas metalurgi dan aluminium. “Perusahaan membutuhkan capex yang besar (untuk mengolah) dan mengoptimalkan cadangan yang ada," kata Ariano.

Perlu diketahui, emiten bersandi ADMR ini membukukan kenaikan laba bersih 32,75% menjadi US$ 441,02 juta, setara Rp 7,10 triliun sepanjang tahun 2023. Lalu pendapatan perusahaan mencapai US$ 1,08 miliar, atau Rp 17,07 triliun, lebih tinggi 19,58% jika dibandingkan tahun sebelumnya US$ 908,14 juta.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...