Emiten Pengelola Alfamart (AMRT) Bakal Tebar Dividen Rp 1,19 Triliun
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan retail Alfamart, akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,19 triliun atau sekitar Rp 28,68 per saham. Dividen tunai tersebut diambil dari 35% dari laba bersih tahun buku 2023.
Pembayaran dividen tunai tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST Sumber Alfaria Trijaya, pada Kamis (16/5). Berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember 2023, AMRT mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 3,4 triliun atau naik 19,21% secara tahunan.
Tomin Widian, Corporate Secretary Sumber Alfaria Trijaya, mengatakan kinerja keuangan AMRT mencatat pencapaian positif pada tahun 2023. Ia mengatakan pendapatan bersih secara konsolidasi meningkat 10,34% menjadi Rp 106,94 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 96,92 triliun.
Hal ini mencerminkan pertumbuhan yang stabil dalam penjualan produk dan layanan perusahaan. “Peningkatan ini juga didorong oleh penambahan jumlah gerai perseroan dan entitas anak sepanjang tahun 2023,” kata Tomin dalam keterangan resminya, Kamis (16/5).
Menurut Tomin, jumlah gerai perseroan dan entitas anak sepanjang 2023 tumbuh sekitar 9% atau sebanyak 1.872 gerai sehingga total jumlah gerai AMRT mencapai 22.670 gerai. Gerai tersebut terdiri atas 19.087 gerai milik perseroan dan 3.583 geral milik entitas anak, termasuk gerai stock point.
Belanja Modal Tahun Ini Rp 4,5 Triliun
Pada tahun ini, Sumber Alfaria Trijaya akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) Rp 4,5 triliun. Menurut Tomin, dana tersebut akan diambil dari internal perusahaan dan akan digunakan untuk ekspansi gerai.
Dengan mengandalkan belanja modal yang berasal dari pendanaan internal, Alfamart tidak akan terpengaruh oleh tren kenaikan suku bunga. "Funding capex kami mengandalkan cash flow, jadi suku bunga tidak berdampak pada bisnis kami," ujarnya.
Tahun ini, Alfamart akan menambah 1.000 gerai. Penambahan gerai tersebut akan dilakukan di Indonesia maupun di luar negeri. "Untuk luar negeri, kami masih fokus ekspansi ke Filipina. Kami juga melihat potensi negara-negara lain," ujarnya.