Astra Financial Cetak Laba Bersih Rp 2,1 Triliun di Kuartal I 2024
Unit bisnis keuangan PT Astra International Tbk (ASII), yakni Astra Financial, mencatat laba bersih Rp 2,1 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 12% dari Rp 1,8 triliun pada periode yang sama 2023. Kenaikan ini didukung oleh sektor pembiayaan otomotif, komersial, retail, dan asuransi.
Suparno Djasmin, Direktur Astra sekaligus Director-in-Charge Astra Financial 1, mengatakan Astra Financial terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen yang didukung oleh integrasi berbagai layanan dalam ekosistem Astra. Ini sesuai dengan visi perusahaan untuk menjadi penyedia jasa keuangan ritel yang terdepan.
Astra Financial merupakan pilar bisnis Astra yang bergerak di jasa keuangan, yang menaungi 14 unit bisnis di delapan sektor. Kedelapan sektor tersebut adalah pembiayaan, asuransi, perbankan, dana pensiun, teknologi finansial (fintech), uang elektronik, digital ventura dan modal ventura.
Berdasarkan data kuartal 1 2024, Astra Financial mengelola aset sebesar Rp 192,6 triliun. Astra Financial memiliki lebih dari 22 ribu karyawan dengan 912 cabang dan mengelola 31,2 juta pelanggan di seluruh Indonesia.
“Astra Financial secara bertahap terus melakukan optimalisasi ekosistem layanan keuangan digital untuk memberikan kemudahan akses, kenyamanan dan keamanan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian,” kata Suparno dalam acara Astra Financial Media Workshop 2024 yang diselenggarakan di Green Forest Horison, Bandung, Jumat (21/6).
Pangsa Pasar Pembiayaan Kendaraan Bermotor dan Alat Berat Capai 26%
Pada kuartal pertama 2024, Astra Financial mencatat pangsa pasar perusahaan dalam pembiayaan kendaraan roda dua, roda empat, dan alat berat sebesar 26%. Pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat melalui lini bisnis FIFGroup, ACC, dan TAF tercatat sebesar Rp 33,3 triliun. Angka ini naik 8,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pembiayaan alat berat melalui lini bisnis Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan Komatsu Astra Finance (KAF), perusahaan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,3 triliun. Nilai pembiayaan alat berat ini naik 4,4% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Pada sektor asuransi umum, Asuransi Astra berada di posisi tiga besar (top 3) di Indonesia dengan premi bruto senilai Rp 2,5 triliun pada kuartal pertama di tahun 2024. Hal ini didukung oleh pengembangan bisnis asuransi kendaraan, kesehatan dan komersial.
Di sektor asuransi jiwa, Astra Life mencatatkan premi bruto senilai Rp 1,64 triliun yang menempatkannya pada posisi sepuluh besar (top 10) di Indonesia.
Suparno mengatakan, sejak 2018, Astra Financial secara aktif mengembangkan layanan keuangan berbasis teknologi guna meningkatkan konektivitas layanan dengan memberikan customer journey dan experience terbaik. Berikut layanan keuangan berbasis teknologi yang diluncurkan Astra Financial:
- Fintech P2P lending : Maucash (2018)
- e-Wallet : AstraPay (2021)
- Wealth tech : Moxa (2021)
- Platform pencarian mobil : SEVA (2022)
- Bank digital : Bank Saqu (2023)
“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi layanan keuangan berbasis teknologi ini untuk memberikan nilai yang optimal kepada para pelanggan atau nasabah kami,” kata Direktur Astra dan Director-in-Charge Astra Financial 2, Rudy Chen.
Selain itu, Rudy mengatakan Astra Financial berupaya untuk terus bertumbuh baik secara portofolio bisnis dengan memperhatikan sisi keberlanjutan serta mendukung capaian Astra Sustainability Aspirations 2030.
Adapun, aspirasi keberlanjutan yang diterapkan Astra Financial berfokus pada:
- Penurunan emisi gas rumah kaca
- Peningkatan bauran energi terbarukan
- Reduksi intensitas pengambilan air
- Daur ulang limbah
- Zero fatality dan pencegahan kecelakaan kerja, serta
- Program pengembangan masyarakat