Profil Investor Baru Trans Jawa, Metro Pacific Tollways Corporation
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), melalui anak usahanya PT Margautama Nusantara (MUN), tergabung dalam konsorsium Government of Singapore Investment Corporation (GIC)-Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) yang membeli 35% saham pengelola Jalan Tol Trans Jawa milik PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).
MPTC adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Anthoni Salim melalui First Pacific Company Ltd. MPTC adalah pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 95,52% di PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).
Konsorsium GIC-MPTC terdiri atas PT Margautama Nusantara (MUN), PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), dan Warrington Investment Pte. Ltd. (WIPL). Melalui investasi ini, konsorsium tersebut akan menguasai 35% saham Jalan Tol Trans Jawa milik PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang sebelumnya dimiliki oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Jasa Marga berencana menjual 6,2 miliar saham JTT milik JSMR kepada calon mitra strategis sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Saham. Selain itu, Jasamarga Transjawa Tol akan menerbitkan 1,20 miliar saham baru untuk MPTIS sesuai Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat (PPSB). Setelah transaksi pembiayaan ekuitas (equity financing) selesai, kepemilikan JSMR di JTT akan turun dari 99% menjadi 65%, sementara calon mitra strategis akan memiliki 35%.
Lantas, siapa sebenarnya Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC), calon mitra strategis JSMR ini? Simak profil MPTC berikut ini.
MPTC, Jagoan Infrastruktur di Filipina
Berdasarkan laman resmi perusahaan, Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) merupakan perusahaan pengembang dan operator jalan tol terbesar di Filipina berdasarkan volume lalu lintas kendaraan, pendapatan, aset, dan panjang jalan tol.
Sebagai pengembang jalan tol pertama yang ekspansi ke Pulau Visayas yang berkembang pesat, MPTC memulai pembangunan lebih banyak jalan tol di daerah dengan pertumbuhan tinggi di luar Luzon.
Selain itu, MPTC juga menjadi perusahaan Filipina pertama yang memiliki saham terbesar di dua perusahaan infrastruktur besar di ASEAN, yakni di Indonesia dan Vietnam. MPTC berinvestasi di Indonesia melalui PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). META mengoperasikan jalan tol, pelabuhan air, serta pembangkitan dan penyaluran energi.
Di Vietnam, MPTC berinvestasi di CII Bridges & Roads Investment Joint Stock Company. Perusahaan Vietnam itu fokus pada konstruksi, pengembangan, dan pengoperasian infrastruktur perkotaan.
Bisnis MPTC kini memiliki visi jangka panjang dengan memperluas kehadiran di luar Filipina dan memasuki layanan non-tol. Adapun misi perusahaan yakni membawa kemajuan bagi masyarakat melalui infrastruktur berkelanjutan dan solusi mobilitas inovatif.
MPTC memimpin dalam semua aspek keuangan industri, dengan pendapatan lebih dari 13 juta peso pada tahun 2020 berdasarkan laporan keuangan yang diaudit. Selama pandemi, MPTC menangani rata-rata 700.000 kendaraan per hari dan hampir satu juta kendaraan per hari sebelum pandemi.