Laba Unilever Anjlok 11%, Ini Strategi Perusahaan Dongkrak Kinerja Saham

Nur Hana Putri Nabila
25 Juli 2024, 12:06
Ilustrasi kantor/gedung Unilever di Thailand
123rf/Balazs Sebok
Ilustrasi kantor/gedung Unilever di Thailand
Button AI Summarize

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membeberkan strategi perusahaan untuk semester II 2024 usai kinerja yang kurang memuaskan pada semester I 2024 dan juga dampak boikot. Unilever membukukan laba sebesar Rp 2,46 triliun atau turun 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,75 triliun. 

Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Vivek Agarwal, mengatakan dampak boikot memang kompleks secara geopolitik, dan puncaknya terjadi pada November atau Desember 2023. Menghadapi hal itu, Unilever melakukan sejumlah strategi, seperti bermitra dengan organisasi-organisasi masyarakat, organisasi berbasis agama, dan juga lembaga swadaya masyarakat.

Vivek menyebut hal ini merupakan bagian dari program yang sudah dijalankan sebelumnya.ini demi membangun Hal ini kepercayaan masyarakat terhadap brand Unilever

 “Jadi kami rasa situasinya lebih baik dari sebelumnya, kami lebih kuat, dan juga akan tetap ditingkatkan ke depannya,” kata Vivek dalam paparan publik laporan keuangan Semester I 2024 secara virtual, Rabu (24/7).

 Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengatakan perusahaan menghadapi beberapa tantangan jangka pendek  pada paruh pertama 2024. Namun, Unilever tetap membuat kemajuan di area-area penting bagi masa depan perusahaan. Unilever akan membangun bisnis dengan memperkuat fundamental, peningkatan daya saing, dan mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas. 

 “Secara bersamaan, kami menjalankan program transformasi untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi yang lebih ramping dan akuntabel,” kata Benjie dalam keterangan resminya, Rabu (24/7). 

Selain itu, Benjie Yap juga menyebut Unilever Indonesia saat ini fokus untuk mendorong pertumbuhan yang kompetitif, pertumbuhan volume, serta harga. Unilever juga akan berinvestasi dalam merek perusahaan dengan memperluas portofolio dan mendorong konsistensi pertumbuhan. 

Dia mengakui akan ada dampak negatif dari sentimen konsumen pada paruh pertama yang akan berlanjut ke paruh kedua 2024. Namun, Benjie optimistis momentum semester II 2024 akan lebih baik, yang akan mengerek keseluruhan kinerja perusahaan secara konsisten. 

 Laba Turun 11%

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba sebesar Rp 2,46 triliun pada semester pertama 2024. Laba tersebut turun 11% dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp 2,75 triliun.  

 Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan bersih emiten produsen consumer goods tersebut juga turun 6% menjadi Rp 19,04 triliun. Penjualan dari segmen home and personal care turun 7,3% secara tahunan menjadi Rp 12,28 triliun per Juni 2024 dari Rp 13,25 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Khusus penjualan ekspor untuk personal care turun 3,7% menjadi Rp 417,35 miliar. 

 Penjualan dalam negeri juga tercatat turun 7,41% secara tahunan menjadi Rp 11,86 triliun pada Juni 2024. Tak hanya itu, segmen makanan dan minuman juga tergerus 4% menjadi Rp 6,76 triliun dari sebelumnya Rp 7,04 triliun pada Juni 2024. 

 Secara rinci, penjualan ekspor untuk segmen makanan dan minuman perseroan merosot 48,18% menjadi Rp 119,99 miliar. Angkanya dari dalam negeri turun 2,35% menjadi Rp 6,64 triliun. Total aset Unilever per Juni 2024 tercatat sebesar Rp 19,72 triliun, naik 18% dari sebelumnya Rp 16,66 triliun pada akhir Desember 2023. 

 Jumlah liabilitas UNVR meningkat menjadi Rp 16,86 triliun pada kuartal II 2024, dari sebelumnya membukukan Rp 13,28 triliun pada akhir 2023. Kemudian, ekuitas perusahaan turun menjadi Rp 2,85 triliun per Juni 2024, dari sebelumnya mencatatkan Rp 3,38 triliun pada Desember 2023.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...